Berita Hangat

Tari Melinting Diminati Warga Eropa

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim menari bersama Tari Melinting pada pagelaran Festival Wisata Tari Melinting yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (23/9/2017).

OTENTIK (LAMTIM)– Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan sekitar 10 ribu orang menari bersama Tari Melinting pada pagelaran Festival Wisata Tari Melinting yang digelar dilaksanakan di Lapangan Merdeka Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur, Sabtu (23/9/2017).

Festival Tari Melinting yang merupakan salah satu rangkaian dari agenda Kalender Wisata Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 selain dimeriahkan dengan Lomba Tari Melinting yang diikuti oleh peserta dari seluruh kecamatan se Kabupaten Lampung Timur juga menerjunkan kurang lebih sepuluh ribu penari untuk melakukan Tari Cetik Kipas Melinting (Tari Melinting) secara bersama sama.

Bupati Chusnunia Chalim dalam sambutannya mengatakan, bahwa Tari Melinting telah dikenal di luar negeri seperti di negara-negara Eropa.
Bupati menuturkan, tari khas Masyarakat Lampung Timur yang ditampilkan oleh Dewan Kesenian dan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Lampung Timur di Pasar Hamburg, Jerman pertengahan September lalu diminati warga Eropa.
"Di Pasar Hamburg Jerman pada hari pertama kami tampilkan Tari Melinting, hari kedua rencananya akan kami tampilkan tari yang lain tapi ternyata yang diminta malah Tari Melinting lagi. Saya tidak menyangka, ini di luar harapan saya, antusiasmenya luar biasa, jadi dua kali tampil Tari Melinting," terang Chusnunia.
Chusnunia menegaskan, bahwa Tari Melinting dikenal luas oleh masyarakat luar negeri karena Pemkab Lampung Timur konsisten melestarikan budaya masyarakatnya, sehingga dia meminta masyarakat turut merawat budaya Melinting tersebut. “Tari Melinting sudah sampai ke Eropa (Jerman) dan sudah kemana mana, karena kita serius mempromosikan dan mempertahankan budayaan di Lampung Timur ini,” tegas perempuan yang akrab disapa dengan Mbak Nunik itu.

"Kalau bukan kita siapa lagi, jangan sampai ini menjadi cerita usang di dalam buku sejarah," tambahnya.

Diutarakan oleh Bupati Lampung Timur, “Tari  Melinting adalah budaya lokal yang harus kita pertahankan dari generasi ke generasi jangan sampai hanya menjadi cerita diatas buku yang usang bahwa dulu pernah ada Tari Melinting. Maka, untuk tidak hanya menjadi cerita kita harus lestarikan,” papar Chusnunia di hadapan para peserta yang hadir pada Festival Tari Melinting.

Chusnunia juga menyampaikan bahwa sebagai pemimpin di Lampung Timur tidak henti-hentinya dan tidak pernah putus asa dalam hal mempromosikan budaya Lampung Timur.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur, Syahrudin Putera mengatakan, “Festival Tari Melinting ini merupakan bagian dari program kerja ibu bupati dalam rangka meningkatkan pariwisata sekaligus melestarikan adat budaya,” katanya.

“Dan nilai yang dapat kita ambil adalah bahwa beliau memiliki komitmen yang kuat  terhadap pelestarian adat budaya khususnya dalam bidang kesenian,” ujarnya.

“Dan saya juga merasa bangga karena Tari Melinting ini sudah ditampilkan di Eropa khususnya Hamburg, Jerman dan cukup mendapatkan antusiasme yang tinggi dari Pemerintah Jerman sendiri pada waktu itu,” jelas Syahrudin.

Dalam gelaran Festival Tari Melinting Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur, Syahrudin Putera, Pabung Komando Distrik Militer 0411/LT, Mayor Joko Subroto, Sultan Keratuan Melinting, Rizal Ismail, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pengendalian Penduduk Lampung Timur, Farida Norma melakukan Tari Cetik Kipas Melinting dengan diikuti oleh kurang lebih sepuluh ribu penari yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA, kelompok dasa wisma, tim penggerak PKK, Penyimbang Adat Tokoh Melinting dan unsur jajaran Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pengendalian Penduduk Lampung Timur, Farida Norma, selaku ketua panita penyelenggara menyebutkan sebanyak 10 ribu orang dari unsur warga, guru, dan pelajar se-Kecamatan Melinting menari bersama Tari Melinting tersebut.
Farida menjelaskan, Festival Tari Melinting adalah salah satu paket festival pariwisata yang diagendakan dalam kalender wisata 2017 Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
Festival budaya itu digelar bertujuan melestarikan dan mengenalkan kebudayaan asli masyarakat Lampung Timur kepada masyarakat luas di Lampung dan luar daerah Lampung, bahkan hingga ke mancanegara.
Tari Melinting adalah tari tradisional dari Kabupaten Lampung Timur dan merupakan tarian peninggalan Kerajaan Melinting.
Awalnya Tari Melinting ditampilkan di lingkungan kerajaan, namun kemudian berkembang menjadi tarian rakyat. Tari Melinting saat ini sering ditampilkan pada berbagai acara besar seperti upacara penyambutan, perayaan maupun acara budaya.
Tari Melinting biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan menggunakan busana adat, serta diiringi oleh alunan musik pengiring, sehingga para penari dengan gerakannya yang khas dan menggunakan kipas sebagai atribut menarinya.
Tari ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tari pembuka, tari inti, dan tari penutup. (jn/red)


Comments