RSUDAM Kini Memiliki Alat Canggih
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Moeloek
(RSUDAM) kini memiliki alat canggih untuk katerisasi jantung dan angiografi
(cath lab). Kehadiran alat ini membuat pasien tidak perlu lagi dirujuk ke
Jakarta. Selain cath lab, RSUDAM juga dilengkapi alat pemecah batu ginjal tanpa
operasi.
"Secara bertahap, Pemprov melengkapi peralatan RSUDAM sehingga diharapkan
penanganan pasien secara utuh dan tuntas. Tak perlu lagi semua dirujuk ke
Jakarta sekaligus RSUADAM sebagai rumah sakit unggul dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian kesehatan di Sumatera,” kata Gubernur Lampung Ridho
Ficardo, di Bandarlampung, baru-baru ini.
Selama ini, RSUDAM hanya memiliki ruang echo dan treadmill dalam mendeteksi
kerja jantung. Jika harus ada tindakan, pasien dirujuk ke Jakarta.
Setelah alat ini selesai dipasang, pasien dengan tindakan katerisasi bisa
dilakukan di RSUDAM.
Operator alat canggih ini nantinya dikawal dr. Riane Handayani, SpJP yang lolos
mengantongi sertifikat operasional alat tersebut. Alat tersebut ditempatkan di
ruang kamar operasi dengan di ruangan tersendiri.
Sejak menjabat Gubernur Lampung, Ridho mengatakan fokus memperbaharui seluruh
peralatan dan bangunan RSUDAM. Komitmen pemerintahan Gubernur dan Wakil
Gubernur Lampung Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, diwujudkan dengan
menggelontorkan dana APBD Provinsi Lampung Rp147 miliar. Dana itu merupakan
kucuran terbesar untuk RSUDAM dalam 10 tahun terakhir.
Menurut Direktur Utama RSUDAM, dr. Hery Djoko Subandriyo, MKM, selain menambah
peralatan canggih, kini tengah berlangsung pembangunan gedung instalasi rawat
jalan empat lantai.
"Pada 2017 ini ada penambahan pembangunan gedung
perawatan, Bapak Gubernur Ridho mengagendakan pembangunan gedung instalasi
rawat jalan empat lantai. Penataan bangunan tersebut disesuaikan dengan standar
perumahsakitan sehingga bangunan RSUDAM ke depan memenuhi standar bangunan
nasional," terang Hery Djoko.
Kemudian, pembangunan gedung radioterapi dan pengadaan alat kesehatan dan
kedokteran seperti external beam standard, brachytherapy, CT simulator, dan
eksternal beam basic. Gedung perawatan anak (Ruang Alamanda) juga bakal tampil
moderen dengan penambahan tiga ruang yakni terapi tumbuh kembang anak, ruang
bermain, dan ruang penitipan anak atau ruang asuh.
"Di 2018, akan dibangun lanjutan pembangunan gedung rawat jalan dan
perawatan anak. Bapak Gubernur juga merancang pembangunan gedung yang tidak
layak pakai atau belum memenuhi standar perumahsakitan guna memenuhi kepuasan
masyarakat pengguna jasa rumah sakit milik pemerintah," ungkap Hery.
Adapun gedung yang akan direnovasi pada 2018, antara lain pengembangan
pelayanan rawat inap kelas I berkapasitas 200 tempat tidur. Gedung rehabilitasi
medik dan gedung general check up, gedung perawatan kelas utama Mahan Nunyai B,
dan gedung rumah singgah. "Sekarang semua pembangunan masih berlangsung,
kami mohon maaf jika kenyamanan pasien terganggu," kata Hery.
Sejak 2015, Gubernur Ridho konsisten memperbaharui peralatan RSUDAM. Sejumlah
peralatan canggih yang dimiliki RSUDAM antara lain Ct Scan 128 Slice sebagai
mata dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk menentukan tindakan lanjutan.
Bronkoscopy, untuk mendiagnosa dan mendeteksi secara dini suatu tumor jinak
atau ganas.
Kemudian, laparoskopy untuk inseminasi atau pembedahan pada sekitar saluran
pencernaan dan daerah perut secara minimal invasiv. Anastesi machine, yang
membantu menguapkan zat anastesi cair. Selain itu, RSUDAM kini memiliki lima
mesin anastesi, bed side monitor, sterilisator basah, electro couter, dan
tempat tidur elektrik. (jn/ida)
Comments