Bunda Eva Targetkan WTP 2025, Genjot Investasi, Pariwisata, Pendidikan dan Pengelolaan Sampah
OTENTIK ( BANDARLAMPUNG ) -- Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk tahun anggaran 2024. Menurutnya, capaian tersebut adalah hasil kerja keras dan sinergi antara legislatif, eksekutif, serta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung.
“Alhamdulillah, tahun 2024 kemarin kita berhasil meraih WTP. Ini berkat kerja sama yang baik antara legislatif, eksekutif, dan para OPD. Insyaallah, tahun depan kita harus bekerja lebih baik lagi agar bisa kembali meraih WTP di 2025,” ujar Eva Dwiana, usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Bandar Lampung dalam rangka Pembicaraan Tingkat II atas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, pada Kamis 31 Juli 2025.
Tak hanya fokus pada transparansi tata kelola keuangan, Eva juga menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi kota melalui kemudahan investasi. Namun, ia memastikan bahwa setiap investasi yang masuk tetap harus memberikan manfaat nyata bagi warga lokal.
“Investor yang ingin berinvestasi di Bandar Lampung, seperti pembangunan hotel dan sektor lainnya, kita beri syarat minimal 15 persen tenaga kerjanya harus warga Bandar Lampung. Ini bagian dari upaya kita menekan angka pengangguran,” jelasnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Kota Bandar Lampung telah mengalami penurunan signifikan, seiring dengan berbagai program penyerapan tenaga kerja yang dijalankan pemerintah kota.
Di sektor pariwisata, Pemkot terus berinovasi dengan mengangkat potensi budaya lokal sebagai magnet wisata. Salah satu agenda yang telah sukses digelar dan memecahkan Rekor Muri adalah kegiatan pembuatan Skubal terbesar di dunia, dan ke depan, pemerintah akan menggelar pawai budaya dengan sentuhan khas daerah.
“Nanti akan ada pawai budaya yang mewajibkan peserta mengenakan Tapis sebagai identitas khas Kota Bandar Lampung. Ini upaya kita dalam memperkenalkan budaya lokal sekaligus mendorong sektor pariwisata,” ujar Eva.
Dalam menjawab persoalan pengelolaan sampah yang selama ini menjadi tantangan, Eva Dwiana menyatakan telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Nantinya, sampah dari Bandar Lampung akan dikelola di pabrik pengolahan yang berada di wilayah tersebut.
“Pabrik pengelolaan sampah akan ada di Lampung Selatan. Kita kirim sampah ke sana untuk diolah jadi pupuk. Ini solusi ramah lingkungan dan juga membuka peluang kerja bagi warga kita,” terangnya.
Di bidang pendidikan, Pemkot Bandar Lampung terus berupaya memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak. Salah satu inovasi yang sedang dikembangkan adalah Sekolah SIGER bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.
“Kita ingin semua anak bisa sekolah. Melalui Sekolah SIGER, kita buka akses seluas-luasnya. Selain itu, digitalisasi di bidang pendidikan dan pelayanan publik juga terus kita dorong,” imbuh Eva.
Dengan berbagai program prioritas yang saat ini dijalankan, Eva Dwiana optimistis Kota Bandar Lampung dapat bersaing dengan daerah lain di Provinsi Lampung.
“Semua yang kita lakukan ini demi warga Bandar Lampung. Harapan kita, kota ini bisa menjadi yang terbaik di Provinsi Lampung,” pungkasnya.(***)
Comments