Ekonomi

OJK Dorong Pelajar Untuk Menabung dan Peduli Lingkungan Melalui Program Bank Sampah Sekolah

Foto: Ist

OTENTIK ( BANDARLAMPUNG ) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung terus berkomitmen mengintegrasikan literasi keuangan dengan kepedulian lingkungan melalui Program Bank Sampah Sekolah.

Dalam kegiatan Launching Program Bank Sampah Sekolah yang diselenggarakan di SMAN 2 Bandar Lampung ini, terdapat 5 (lima) sekolah yang menjadi pilot project perdana dalam pembentukan Bank Sampah Sekolah di Provinsi Lampung.

Dengan total peserta sekitar 200 orang, kegiatan ini menjadi momentum dalam upaya membangun kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pengelolaan sampah serta pemahaman literasi keuangan sejak dini. 

Acara ini dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy; Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela; Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung,  Thomas Amirico; perwakilan Dinas Lingkungan Hidup; perwakilan dari lima sekolah peserta program, yaitu SMAN 1 Bandar Lampung, SMAN 2 Bandar Lampung, SMAN 9 Bandar Lampung, SMKN 1 Bandar Lampung, dan SMKN 4 Bandar Lampung; serta perwakilan dari BNI, BRI, BSI, Bank Mandiri, Bank Lampung, Rumah Inspirasi Sahabat Gajah, dan Forum CSR Lampung.

Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menyampaikan bahwa program Bank Sampah Sekolah merupakan langkah nyata membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kecakapan literasi keuangan serta kepedulian terhadap lingkungan.

“Peluncuran program bank sampah ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan Hari Indonesia Menabung (HIM). Momentum ini diharapkan dapat semakin menguatkan kesadaran generasi muda bahwa menabung harus menjadi kebiasaan sejak dini.

Melalui bank sampah, siswa dapat belajar bahwa sampah yang selama ini dianggap tidak bermanfaat justru memiliki nilai ekonomi yang bisa ditabung. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi laboratorium sederhana bagi pembelajaran keuangan sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kedisiplinan sejak dini,” ujar Otto. 

Lebih lanjut, Kepala OJK Provinsi Lampung menjelaskan bahwa program bank sampah bukan sekadar tempat pengumpulan sampah, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang memperkenalkan akses perbankan dan perencanaan keuangan kepada siswa.

Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan karakter serta keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan, sekaligus menanamkan pemahaman pentingnya konsep pengelolaan sampah melalui prinsip 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

Wakil Gubernur Lampung, Ibu Jihan Nurlela, turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini yang dinilai selaras dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat ekosistem pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.

Dengan jumlah SMA, SMK dan MA di Kota Bandar Lampung mencapai 126 sekolah serta rata-rata timbulan sampah sekitar 31 ton per hari, keberadaan bank sampah sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengajarkan siswa pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, OJK Provinsi Lampung berharap program Bank Sampah Sekolah dapat diperluas menjadi kegiatan yang berkelanjutan untuk sekolah yang ada di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Dengan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, program ini diharapkan mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi siswa, baik dari sisi literasi keuangan dan kewirausahaan maupun dari sisi kepedulian sosial dan kelestarian lingkungan.(***)

Comments