Dukung Penuh Sensus Ekonomi 2026, Kadafi Serukan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat
OTENTIK ( LAMPUNG ) -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), DR. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026),
Kadafi menekankan bahwa data akurat merupakan fondasi utama perencanaan pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Sosialisasi SE2026 dan Literasi Statistik Masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bersama Komisi X DPR RI di Hotel Emersia, Bandar Lampung, pada Jumat (10/9).
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menandakan komitmen multipihak dalam menyukseskan sensus ini.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 merupakan sensus ekonomi kelima yang dilaksanakan oleh BPS. Tujuan utamanya adalah menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi sebagai landasan yang krusial bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional.
Ahmadriswan menegaskan bahwa data yang valid dan komprehensif dari sensus ini sangat krusial agar program pemerintah tepat sasaran. Ia menekankan bahwa SE2026 adalah tanggung jawab bersama.
“Data yang terkumpul dalam Sensus Ekonomi akan menjadi peta jalan bagi pemerintah dan pelaku usaha. Tanpa data yang valid, kebijakan yang dibuat bisa meleset dari target. Karena itu, SE2026 bukan hanya milik BPS, melainkan milik bersama yang akan menentukan arah pembangunan ke depan,” tegasnya.
SE2026 ditujukan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di seluruh wilayah Indonesia, kecuali bidang pertanian, kehutanan, perikanan, administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib, dan aktivitas rumah tangga. Uniknya, data yang dihasilkan tidak hanya menyajikan informasi struktur ekonomi dan karakteristik usaha, tetapi juga mencakup informasi mengenai ekonomi digital dan ekonomi lingkungan.
Menutup pemaparannya, Ahmadriswan menambahkan bahwa BPS berkomitmen penuh terhadap integritas dan kerahasiaan data. "Kami pastikan data tidak akan bocor ataupun disalahgunakan. Integritas adalah komitmen BPS," pungkasnya, sembari mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah hingga pelaku usaha, untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Sensus Ekonomi 2026.
Anggota Komisi X DPR RI, DR. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., menyampaikan seruan yang menempatkan data akurat sebagai fondasi utama perencanaan pembangunan. Kadafi secara tegas menyatakan, “Statistik adalah dasar perencanaan. Tanpa data yang baik, pembangunan berisiko meleset arah.”
Beliau menekankan bahwa Sensus Ekonomi 2026 bukan sekadar rutinitas pendataan, melainkan sebuah "investasi besar bangsa" untuk memastikan setiap kebijakan berpihak pada realitas ekonomi.
Menyoroti peran sentral UMKM sebagai "motor ekonomi" yang membentuk lebih dari 90% usaha di Indonesia, Kadafi menegaskan bahwa hasil SE2026 sangat krusial. “Hasil sensus ini akan menjadi landasan bagi program pemberdayaan, pembiayaan, dan pelatihan yang lebih tepat sasaran bagi UMKM. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pelaku UMKM untuk berpartisipasi aktif, menyambut petugas BPS dengan tangan terbuka, dan memberikan data yang benar dan jujur. Partisipasi ini adalah kunci agar hasil sensus benar-benar dapat menjadi dasar kebijakan yang berpihak kepada dunia usaha,” tegas Kadafi.
Di samping dukungan teknis untuk sensus, Komisi X DPR RI juga mendorong penguatan Literasi Statistik di tengah masyarakat. Menurut Kadafi, kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan data secara akurat harus dimiliki oleh semua warga, bukan hanya oleh ahli.
"DPR RI melalui Komisi X menyatakan dukungan penuh untuk SE2026 dan mendorong kolaborasi antara BPS, perguruan tinggi, dan masyarakat. Masyarakat yang melek data adalah masyarakat yang kritis dan produktif,” ujar Kadafi, seraya menekankan manfaatnya bagi pelaku usaha untuk membuat keputusan bisnis berbasis data yang meningkatkan daya saing.
Sebagai penutup, Muhammad Kadafi berpesan khusus kepada mahasiswa untuk menjadi "duta literasi statistik" di lingkungannya. Kesimpulan editorialnya jelas: Peningkatan literasi statistik adalah langkah strategis demi masa depan ekonomi yang lebih kuat dan terukur, dengan mendorong masyarakat dan pelaku usaha untuk aktif memanfaatkan data sensus untuk perencanaan usaha dan riset mandiri. (***)
Comments