Pendidikan

Tahun Pelajaran 2018/2019, Pemprov Lampung Buka 29 Kelas Baru

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo bersama sejumlah siswa.

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Pemerintah Provinsi (Pemprov) membuka 29 kelas baru pada tahun pelajaran 2018/2019 di tujuh kabupaten dengan menampung 1.044 siswa baru.
"Kelas baru tersebut ditargetkan mampu menampung tambahan 1.044 siswa baru dengan ketentuan masing-masing kelas menerima maksimal 36 siswa," kata Gubernur Lampung M Rdiho Ficardo, di Bandarlampung, Kamis (5/10/2017).

Ia mengetakan ketujuh sekolah negeri itu, dua di antaranya berlokasi di Kabupaten Lampung Utara yakni SMAN 1 Hulu Sungkai dan SMAN 1 Bunga Mayang. Di Way Kanan yakni SMAN 1 Gedung Harapan, SMAN 1 Way Seputih Lampung Tengah, SMAN 4 Tumijajar Tulangbawang Barat, dan SMAN 1 Tanjungsari, Lampung Selatan.
Satu sekolah swasta dibangun atas rekomendasi Pemprov Lampung ke pemerintah pusat yakni SMA Muhammadiyah 1 Boarding School, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara.
Selain itu, Pemprov Lampung juga membangun enam kelas SMK Negeri Pertanian Sekampung, Lampung Timur, bersumber APBD 2017.
Menurutnya, pembangunan tujuh unit sekolah baru (USB) tersebut mencapai 76 persen dan ditargetkan rampung di akhir 2017.
Ridho menargetkan penambahan siswa baru itu membuat makin banyak siswa SMA/SMK yang diterima di sekolah negeri dan mendapat Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
"Jangan sampai ada siswa di pelosok Lampung putus sekolah karena sulit untuk menjangkau SMA dan SMK negeri. Pemprov Lampung membangun sekolah baru agar siswa tak harus jauh ke pusat-pusat kota," kata nya.
Sejak kewenangan SMA dan SMK beralih ke Pemprov Lampung per 1 Januari 2017, Gubernur Ridho memprioritaskan pembenahan gedung dan sarana belajar, agar standarnya tidak jomplang di tiap kabupaten. Berdasarkan hasil pendataan, ada enam kabupaten yang kualitas pendidikannya kurang baik dibandingkan daerah lain, yakni Pesisir Barat, Lampung Barat, Way Kanan, Tulangbawang Barat, Tulangbawang, dan Mesuji.
Menurut Gubernur, peningkatan mutu lulusan SMA dan SMK harus dimulai dari pembenahan sarana belajar dan pemerataan guru.
"Penambahan kelas baru ini agar guru tidak menumpuk di perkotaan. Sedangkan upaya pemenuhan guru, selain dengan guru yang ada juga lewat program Lampung Mengajar," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Sulpakar, mengatakan penambahan kelas baru dimulai sejak Tahun Pelajaran 2017/2018. Penambahan itu dilakukan di SMAN 1 Tanjungsari Lampung Selatan sebanyak 37 siswa dan SMAN 1 Gedong Harapan Way Kanan sebanyak 28 siswa.
"Penambahan ini membuat Lampung memiliki 333 sekolah negeri, terdiri atas 101 SMK negeri dan 232 SMA negeri. Penambahan ini merupakan upaya menyukseskan wajib belajar 12 tahun dan menurunkan angka putus sekolah. Kita berharap upaya Gubernur Lampung ini dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia Provinsi Lampung," terangnya. (jn/ida)


Comments