Ekonomi

Bupati Mustafa Targetkan Lampung Tengah Jadi Lumbung Daging

Bupati Mustafa menilai Lampung Tengah memiliki potensi yang sangat baik untuk budidaya ternak sapi.

OTENTIK (LAMTENG)–Kabupaten Lampung Tengah dipilih menjadi "pilot project" atau percontohan percepatan sapi bunting melalui program Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting (Upsus Siwab) di Sumatera, karena dinilai memiliki potensi di sektor peternakan.

Terkait potensi peternakan, Bupati Lampung Tengah Mustafa menargetkan daerahnya menjadi lumbung daging. Program kampung ternak bakal digulirkan dengan memberikan bantuan 10 ekor sapi untuk setiap kampung.  
Bupati menilai Lampung Tengah memiliki potensi yang sangat baik untuk budidaya ternak sapi, bahkan ia optimistis Lampung Tengah bisa menjadi lumbung daging yang mampu memenuhi kebutuhan daging secara nasional.
"Target kita Lampung Tengah bisa jadi lumbung daging. Kita memiliki SDM yang mumpuni di sektor peternakan. Kita juga mempunyai lahan pertanian yang luas. Jika ini kita kembangkan, mereka kita latih dan bina, saya percaya Lampung Tengah bisa swasembada daging," jelas Mustafa.
"Lampung Tengah merupakan pilot project program Upsus Siwab di Sumatera, dan untuk  Indonesia daerah ini menduduki urutan kelima. Dari target Upsus Siwab Provinsi Lampung, jatah untuk Lampung Tengah sebesar 74 persen,” ungkap Kepala Seksi Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan dan Perkebunan Lampung Tengah, Andi Antoni, Rabu (11/10/2017).
Hal ini diungkapkan Andi pada acara diklat kesehatan hewan bagi para inseminator di Balai Besar Inseminasi Buatan Provinsi Lampung di Kecamatan Terbanggibesar, Lampung Tengah.
Diklat yang diikuti 62 inseminator Lampung Tengah itu merupakan kerja sama Disnakbun Lampung Tengah dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor, Jawa Barat.
Andi menjelaskan, saat ini Lampung Tengah memiliki lebih dari 220 ribu ekor sapi yang ada di petani atau sebesar 42 persen. Sampai saat ini program Upsus Siwab sudah mencapai 66 persen dari target, dan Lampung Tengah berada di garis hijau yang menduduki urutan ke-5 se-Indonesia.
Diklat yang akan berlangsung hingga Sabtu (14/10), bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para inseminator sehingga program Upsus Siwab bisa dilaksanakan lebih baik lagi.   
"Diklat ini baru pertama kalinya dilaksanakan di Lampung bahkan Sumatera. Kami ingin meningkatkan pengetahuan para inseminator tentang kesehatan hewan, mengingat kita keterbatasan dokter hewan yakni hanya tujuh orang, sementara wilayah Lampung Tengah  cukup luas," katanya.
Dengan jumlah dokter hewan yang terbatas itu, tentunya tidak cukup untuk mengcover pelayanan kesehatan hewan di 311 kampung di Lampung Tengah, karena itu peranserta inseminator sangat dibutuhkan.
"Para inseminator berperan untuk mendukung tugas dokter hewan, sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup bagi inseminatror tentang kesehatan hewan agar bisa membantu peternak di Lampung Tengah," ujarnya. (jn/red)


Comments