Pendidikan

91,5 Persen Lulusan SMK SMTI Terserap Dunia Kerja

SMTI melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa pihak industri yang ada di Lampung di ballroom Novotel, Bandarlampung, Kamis (19/10/2017).

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI) menggelar wisuda siswa siswi jurusan kimia industri dan kimia analisis tahun 2016/2017, di ballroom Novotel, Bandarlampung, Kamis (19/10/2017).

Acara ini turut dihadiri oleh, Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian beserta jajarannya, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Lampung, Kepala Balai Riset dan Standarisasi Bandarlampung, perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, pimpinan perusahaan baik BUMN maupun swasta, dan lain-lain.

Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, Mujiono, mengungkapkan bahwa Kementerian Perindustrian mewajibkan satu perusahaan industri membina minimal lima sekolah menengah kejuruan (SMK) di sekitar kawasan industrinya. Hal itu menjadi realisasi program link and match SMK dan industri sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

“Industri kami minta mencari SMK di sekitar mereka yang akan dibina, sudah kami berikan edarannya,” ungkapnya.

Mujiono melanjutkan, bahwa Program tersebut telah dilaksanakan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Total telah ada 1.243 SMK yang sudah terkoneksi dengan 415 perusahaan industri. Di Lampung, program tersebut akan dimulai pada November, bersamaan dengan beberapa provinsi lain di Sumatera bagian selatan, yakni Palembang, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. “Bulan depan peluncurannya di Palembang dan target kami akan ada 75 industri dengan 200 SMK yang kemudian link and match,” terangnya sambil menambahkan pada 2019, ditargetkan ada 1.775 SMK yang telah terkoneksi dengan industri.

Mujiyono menjelaskan, bentuk kerja sama meliputi pembinaan kurikulum dan silabus pembelajaran yang akan disesuaikan dengan kebutuhan industri, penambahan kompetensi keahlian sesuai kebutuhan industri, serta membuka kesempatan magang bagi siswa dan guru. SMK yang telah link and match dengan industri juga akan diberikan bantuan pelengkapan alat minimal praktikum, modul pembelajaran, serta peningkatan jumlah guru produktif.

Program tersebut dikhususkan bagi SMK dengan jurusan industri. Sebab, dari 142 kompetensi keahlian/jurusan di SMK, baru 36 jurusan yang berkaitan dengan kompetensi industrial. Untuk itu, Mujiyono mendorong SMK memiliki jurusan spesialis, sesuai dengan kebutuhan industri.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Perindustrian Lampung, Tony L Tobing, mengatakan, Pemerintah Provinsi Lampung tengah fokus menyiapkan delapan kawasan industri baru dengan luas lahan mencapai 24 ribu hektare yang tersebar di Way Kanan, Mesuji, Lampung Tengah, Tanggamus, Lampung Selatan, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat.

Dari kawasan industri baru tersebut diperkirakan menyerap sekitar 1 juta 725 ribu tenaga kerja baru sehingga dia mendorong SMK mampu meluluskan tenaga siap kerja, dengan keahlian-keahlian sesuai kebutuhan industri di Lampung.

Sementara Kepala SMTI, Sulastri, mengatakan, dari 206 siswa yang diwisuda hari itu,  91,5% di antaranya sudah terserap dunia kerja dan melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. Selain mendapatkan ijazah, dalam kesempatan tersebut seluruh siswa berhak mendapatkan sertifikat sesuai bidang keahlian yang dimiliki. Sebab, 100% siswa yang lulus pada tahun pelajaran 2016/2017 dinyatakan lulus dalam ujian sertifikasi yang dilakukan lembaga sertifikasi, beberapa waktu lalu.

Dalam wisuda yang dihadiri orang tua, SMTI juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan beberapa pihak industri yang ada di Lampung, yang disaksikan langsung Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Industri Mujiyono.  (sam/ida)


Comments