Penyelenggaraan Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII Terkesan Dipaksakan
OTENTIK (LAMTIM)–Penyelenggaraan Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII seperti dipaksakan., Pasalnya, perbaikan jalan akses menuju lokasi Festival Way Kambas (FWK) pengerjaannya baru dimulai sehingga belum rampung. Akibatnya, jalan tersebut berdebu mengganggu warga sekitar terkena polusi dan pengguna jalan pun penglihatannya jadi terhalang debu jalanan, Minggu (12/11/2017).
Pembangunan jalan yang dilakukan Provinsi Lampung belum ampung karena sedang berlangsung FWK yang rencananya akan dilanjukkan setelah acara FWK penyelenggaraannya selesai pada hari Senin (13/11/2017).
Sepanjang jalan yang belum rampung tersebut terlihat batu kerikil jenis splite ukuran 2,5 sampai 5,3 mm berserakan di badan jalan menuju lokasi FWK, sehingga menimbulkan debu yang bagi pengendara motor sangat mengganggu penglihatan dan pernafasan, bahkan bila tidak hati-hati mengendarai kendaraan roda dua dapat terjadi kecelakaan, tergelincir.
Di lain pihak, salah satu pengendara bermotor roda dua FWK saat dikonfirmasi, mengatakan, jika jalan yang lagi dibangun disiram air, pasti tidak menimbulkan debu yang menghalangi pandangan.
"Kasihan yang tidak memakai masker, hirup debunya dapat berbahaya, dan di baju juga kotor, apalagi yang bawa anak-anak sangat berbahaya bagi kesehatannya. Untung saja saya pakai jaket dan masker, hanya celana saja yang kotor," ungkap pengendara yang tidak ingin disebut namanya sambil membersihkan debu yang melekat di celananya.
Sementara itu, ketika berlangsungnya pembukaan Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII diramaikan ratusan pelajar dan masyarakat umum dari berbagai kecamatan yang ada di Lampung Timur mengaku sangat kecewa terhadap panitia penyelenggara pelaksanaan FWK ke-XVII, Sabtu (11/11/2017).
Pasalnya, mereka sejak pagi sudah datang ke lokasi acara dengan berbagai persiapan dan menunggu hingga siang hari pembukaan Festival Way Kambas, sehingga penampilan mereka berpakaian budaya daerah dalam parede budaya namun setelah acara dimulai mereka berjalan tidak melewati depan panggung kehormatan (VIP), justru parade budaya hanya melewati belakang panggung dan langsung bubar.
Padahal pembukaan festival tersebut dihadiri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin, Wakil Bupati Lamtim Zaiful Bokhari, dan Sekretaris Kabupaten Lampung Timur Syahrudin Putera.
Keluhah-keluhan tersebut terucap dari beberapa siswa-siswi yang telah turut meramaikan acara festival. Seperti salah seorang peserta mengatakan, “semua yang kami pakai ini kami sewa dan kami tidak mengharapkan hadiah atau bonus dari sekolah atau pemerintah, akan tetapi demi kesuksesan festival ini, namun usaha dan upaya kami sama sekali tidak dianggap,” ungkapan kekecewaan mereka terhadap penyelenggara Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII.
Acara Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII terkesan dipaksakan, sebab untuk menyukseskan acara tersebut sehingga beberapa kegiatan ada yang memberatkan para SKPD.
Hal itu terungkap dari salah seorang ASN yang enggan ditulis namanya mengatakan, sebelum terlaksana acara tersebut kami diharus menyukseskan acara Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII ini.
“Tapi kami tidak ada bantuan atau kucuran dana dari atas untuk Festival Way Kambas (FWK) Ke-XVII ini, bahkan kami harus gotong royong dalam setiap acara festival," keluhnya. (jn/sl)
Comments