Gubernur Ridho: Lampung Krakatau Festival Harus Terus Digelar
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Gubernur
Lampung M Ridho
Ficardo mengatakan, Lampung Festival Krakatau sebagai festival
tertua di daerah setempat, harus terus digelar dengan mengikuti perkembangan
zaman tanpa menghilangkan nilai-nilai historisnya.
"Lampung Krakatau Festival harus terus digelar, selain untuk memperingati
meletusnya Gunung Krakatau juga dapat dijadikan ajang promosi wisata di
Lampung," kata dia, di Bandarlampung, Sabtu (26/8/2017).
Ia menyebutkan, terkait dengan agenda prioritas pembangunan di Provinsi
Lampung, khususnya di bidang wisata, industri wisata perlahan-lahan mulai
bangkit dan memberikan dukungan kepada sektor yang lain, seperti UMKM, industri
kreatif, serta sektor-sektor lainnya.
Gubernur
Ridho juga mengungkapkan bahwa program prioritas pembangunan Provinsi Lampung
sudah sejalan dengan tiga kebijakan strategis nasional, yaitu ketahanan pangan,
industrialisasi serta pariwisata.
"Prioritas pembangunan kita sudah sejalan dengan kebijakan nasional.
Bedanya di nasional pariwisata itu nomor dua, di kita nomor tiga. Tapi itu
bukan urutan prioritas, bahkan prioritas pembangunan kampung sudah dicanangkan
lebih dahulu dari pada kebijakan nasional tersebut," papar Ridho
Gubernur
Ridho menyampaikan harapan agar Festival Krakatau dapat menjadi event
internasional bukan hanya sebagai kegiatan lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Budiharto HN, menyatakan bahwa dengan adanya Lampung
Krakatau Festival 2017, dunia usaha khususnya UMKM dapat memasarkan produknya
saat festival berlangsung, mempromosikan wisata unggulan, serta dapat menjadi
wahana atau ajang puncak kreativitas kebudayaan Lampung.
Berbagai kegiatan Lampung Festival Krakatau digelar seperti fashion show busana
kresasi adat Lampung, pementasan band-band indie, dan berbagai hiburan lainnya.
Selain itu juga karnaval budaya Lampung serta tur ke Gunung Anak Krakatau.
“The Glory of Lampung Crown”
Diawali dengan prosesi Tari Sigegh Penguten, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo resmi me-lauching Lampung Krakatau Festival 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (7/8/2017). Mengusung tema “The Glory of Lampung Crown” akan berlangsung di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan pada 25-27 Agustus 2017 mendatang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi peluncuran Lampung Krakatau Festival 2017. Festival ini sangat tepat untuk memperkuat posisi Lampung sebagai destinasi wisata unggulan di ujung Pulau Jawa dan Sumatera. Nama Krakatau sendiri sudah dikenal ke seluruh dunia dengan peristiwa meletusnya gunung berapai terdasyat di dunia.
“Event ini bagus, layak untuk dijual. Total ada lima event didalamnya. Calender of event di Lampung berjumlah 31, masih kurang. Minimal harus 52 biar setiap Minggu ada event di Lampung. Contohnya di Banyuwangi yang mencapai 72 event per tahun, yang hanya sebuah kabupaten. Di Solo 56 event, event itu akan mendatangkan devisa baik yang dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Arief Yahya saat melaunching Lampung Krakatau Festival 2017 di Balairung Soesilo Sudarman, Senin (7/8).
Lebih lanjut, Arief Yahya mengacungi dua jempol terhadap komitmen pemerintah lampung yang menjadikan pariwisata sebagai 3 portfolio industri utama disana, selain pertanian dan manufakturing.
“Terlihat jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung meningkat 30 persen dari pertumbuhan pariwisata nasional dari tahun 2016. Wismannya naik dari 115 ribu jadi 150 ribu, pergerakan wisnusnya menjadi 7,5 juta,” ucap Arief Yahya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan, Provinsi Lampung harus dapat menangkap peluang dengan berbenah sebagai destinasi wisata yang siap bersaing karena semakin terbukanya akses wisatawan ke Provinsi Lampung.
“Event LKF 2017 harus mampu menjadi atraksi wisata yang menarik, sekaligus menjadi sarana promosi bagi destinasi wisata dengan atraksi dan fasilitas penunjangnya serta tetap mengangkat dan melestarikan seni budaya asli daerah guna menangkap peluang kunjungan wisatawan. Kami mentargetkan penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival tahun ini akan mendatangkan 30.000 kunjungan wisatawan,” katanya.
Pariwisata Lampung memiliki daya tarik wisata budaya (culture), alam (nature), dan buatan manusia (manmade). Melalui penyelenggaraan festival tersebut, Lampung ingin mengenalkan destinasi wisata unggulannya antara lain; Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Air Terjun Putri Malu, serta Taman Nasional Way Kambas ke wisatawan.
Selain itu di Festival ini, lanjut Ridho Ficardo, wisatawan bisa ikut tour ke Gunung Anak Krakatau, melihat keindahan pesta pantai yang digelar di beberapa pantai cantik di Lampung. Seperti Pulau Tangkil dan Pantai Mutun di Kabupaten Pesawaran. Lampung juga memiliki 64 air terjun dan 7 kawasan Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Teluk Kiluan, Tanjung Setia dan Pahawang.
Kegiatan LKF 2017 akan dimeriahkan dengan 3 kegiatan utama yaitu; Pertama, Pesona Kemilau Sang Bumi Ruwa Jurai (25 – 27 Agustus 2017) berupa rangkaian kegiatan Opening Ceremony LKF 2017, Expo Kepariwisataan, Kuliner Lampung, Penampilan Seni Budaya, Pameran Foto Lampung Tempo Dulu dan Kini serta aneka permainan anak tradisional nusantara. Kedua, Tour Krakatau (25 – 26 Agustus 2017) yang merupakan perjalanan wisata bersejarah untuk mengenang meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 26 Agustus 1883.
Tour dimulai dari Kalianda kemudian singgah di Pulau Sebesi (pulau berpenduduk terdekat dengan Krakatau) selanjutnya ke kepulauan Gunung Krakatau. Ketiga, Lampung Culture and Tapis Carnival (26 Agustus 2017) yang menampilkan keragaman budaya daerah dalam bentuk parade budaya Lampung dan nusantara, melalui event ini ditampilkan kemegahan dan kekayaan adat budaya Lampung. (jn/ida)
Comments