Pendidikan

Intip Cerita Gibransyah Menjadi Fasilitator Perbankan Syariah Lewat MSIB

OTENTIK ( LAMPUNG ) -- Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) salah satunya Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) sampai saat ini telah mencapai batch enam. Mahasiswa aktif di seluruh Indonesia bisa mengikuti program MSIB dengan minimal berada di semester empat.

Mahasiswa dari semua jurusan bisa mendaftar dengan catatan bahwa kampus berada di bawah ampuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Selain itu, MSIB dapat dijadikan wadah bagi mahasiswa untuk menggali potensi dengan mengembangkan softskill dan hardskill.

Berawal dari informasi yang didapatkan melalui laman Instagram dan ajakan teman, membawa M. Gibransyah, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) mengikuti program MSIB batch terkini sejak 16 Februari hingga 30 Juni 2024 mendatang.

Mahasiswa yang kerap disapa Gibran mengikuti program MSIB di PT. Bank BTPN Syariah dengan menjadi fasilitator pendamping di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Gibran berminat mengikuti program ini karena dapat melatih kemampuan public speaking yang dimiliki, dengan jobdesk bertemu nasabah secara langsung.

Selain itu, Gibran dapat melatih kemampuan menganalisis masalah dan responsif dalam menghadapi tantangan di lingkungan sekitar. Kegiatan mahasiswa penyuka warna biru tersebut selama mengikuti program MSIB di antaranya, melakukan pendampingan terhadap nasabah pelaku usaha baik UMKM atau non-UMKM.

Mulai dari pendataan, pemberian materi usaha, review, serta praktik. Hingga saat ini Gibran telah mengampu 52 nasabah. Tantangan dan kendala yang dilalui Gibran salah satunya ketika bertemu dengan beragam watak dan perilaku nasabah yang harus bisa dihadapi dengan kepala dingin.

Setelah menyelesaikan program ini, Gibran ingin lebih berkontribusi dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat luas. “Terlebih nasabah yang memiliki usaha dan memberikan lapangan kerja untuk masyarakat luas, karena itu ladang pahala,” tambahnya.

Mahasiswa yang memiliki hobi traveling ini juga memberikan tips agar dapat diterima program MSIB di perbankan syariah. Setidaknya dan sekurang-kurangnya pelajari tentang perbankan syariah, karena akan ada tes mengenai pengetahuan umum dan pengetahuan tentang bank syariah, terutama mengenai BTPN Syariah.

Hal yang membuat Gibran termotivasi dan bertahan menjalani magang hingga saat ini adalah prinsip untuk melakukan semuanya dengan tulus dan dengan niat mencari amal. MSIB di BTPN Syariah merupakan pengalaman yang luar biasa.

Teman baru, pengalaman baru, bertemu dengan tantangan baru, hal-hal tersebut menjadi bumbu dalam mengarungi proses pembelajaran, hingga tidak terasa berakhirnya program ini nantinya. Gibran berpesan kepada seluruh mahasiswa Unila untuk memanfaatkan program MSIB ini untuk mengeksplorasi kemampuan lebih jauh.

“Selagi masih muda, ini saatnya menjelajahi dunia baru, pengalaman baru, tidak masalah mengenai jarak. Asalkan mau menjalani dengan tulus dan ikhlas, maka akan terlewati nantinya. Kita harus bisa menemukan potensi dan jati diri dengan berbagai cara,” tandas mahasiswa FH Unila tersebut.

Gibran berharap, dari magang ini ia dapat menerapkan ilmu-ilmu yang sudah diberikan petinggi BTPN Syariah, mentor dan para nasabah yang ia dampingi, mengamalkannya di masa mendatang, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak. (Hms)

Comments