Pemprov Lampung Gulirkan Rp52 Miliar Untuk Koperasi dan UMKM
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Pemerintah
Provinsi Lampung menggulirkan dana sebesar Rp50 miliar untuk mendukung
penguatan koperasi serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui
penguatan modal.
"Tahun ini, melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) KUMKM hingga Agustus
2017 penyaluran dana bergulir BLUD KUMKM Rp2,29 miliar kepada 79 pelaku,
sehingga total penyaluran sejak 2016 mencapai Rp52,68 miliar kepada 2.365
KUMKM," ungkap Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Senin
(11/9/2017).
Menurutnya, perguliran dana tersebut karena banyak koperasi dan UMKM belum
layak secara perbankan atau bankable.
Meskipun belum bankable, lanjutnya, usahanya riil dan perlu diperkuat agar
mampu menggali potensi daerah menjadi produktif.
Ia menjelaskan, banyak diantara UMKM itu merupakan industri kreatif yang
mendukung pariwisata Lampung, sebagai satu dari tiga program unggulan
pemerintah daerah. Misalnya, kerajinan kain tapis, tenun khas Lampung.
"Peningkatan dan perluasan akses permodalan ini untuk meningkatkan akses
koperasi ke lembaga keuangan. Kemudian, meningkatkan kemampuan koperasi dalam
pengajuan investasi," kata Ridho.
Selain menggulirkan modal, Pemprov Lampung juga mendorong perbankan terus
meningkatkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Ia menjelaskan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, penyaluran program KUR di
Provinsi Lampung Rp2,5 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 129.550 pada 2016
dan pada 2017 ini sampai dengan Februari tersalurkan kredit Rp121,86 miliar
dengan jumlah 4.132 debitur.
Dalam memperkuat koperasi dan UMKM, Pemprov Lampung juga menggandeng pemerintah
pusat melalui program Satu Juta Nama Domain, salah satu program unggulan
Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Manfaat program ini, menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung,
Satria Alam, untuk mendorong pelaku UKM memasarkan produk mereka melalui
internet.
"Program ini sejalan dengan upaya peningkatan daya saing koperasi dan UKM
di Provinsi Lampung," katanya.
Dukungan penguatan koperasi dan UMKM, lanjutnya, dilakukan melalui kelembagaan,
peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelaku usaha, dan dukungan fasilitasi
dan akses pembiayaan atau permodalan.
Selain itu, perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), memperluas
jaringan usaha dan pemasaran baik berbasis online dan offline melalui pameran
dan promosi unggulan baik di dalam maupun di luar Provinsi Lampung.
Hingga Desember 2016, jumlah koperasi di Provinsi Lampung mencapai 5.320 unit,
terdiri atas 3.024 koperasi aktif dan 2.296 koperasi tidak aktif.
Ia menjelaskan, dukungan penguatan koperasi dan UMKM, dilakukan melalui pameran
dan promosi produk unggulan baik di dalam maupun di luar Provinsi Lampung.
Salah satunya dengan pengoperasian Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di
Kawasan PKOR Wayhalim, Bandarlampung yang mulai beroperasi 9 Agustus 2017.
Pusat layanan ini diharapkan menjadi suatu tempat inkubator bisnis. (jn/ida)
Comments