Pembangunan

Belajar Bertani Kopi, Bupati Parosil ‘Study’ Banding ke Kabupaten Bandung

Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus saat menanam bibit kopi arabika di lokasi pabrik mengani di Bangli, Bali.

OTENTIK (LAMBAR)–Setelah ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, didampingi sejumlah pejabat dan petani kopi asal Lampung Barat (Lambar) melanjutkan study banding ke Kabupaten  Bandung, untuk belajar bertani kopi.

Kabag Humas dan Protokol Sekkab Lambar, Surahman mengatakan, di Bandung bupati beserta rombongan mendapat penjelasan langsung dari Wakil Bupati Bandung, Gungun Gunawan.

"Pada kesempatan tersebut, terjalin komunikasi yang hangat antar pemkab Bandung dan Lambar, dan Alhamdulillah banyak yang dapat kita pelajari dan diterapkan di Lambar," ungkap Surahman.

Dijelaskan Surahman, kunjungan bupati dan rombongan bukan hanya sebatas diskusi, tetapi melihat secara langsung perkebunan kopi arabika di kawasan perkebunan Malabar Kabupaten Bandung.

"Kita diberikan kesempatan langsung untuk turun lapangan, dan apa yang ada di tempat tersebut merupakan pembelajaran yang sangat bermanfaat," jelasnya.

Di perkebunan Malabar bukan hanya fokus pada perkebunan dengan berbagai macam olahan kopi, tetapi juga merupakan destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

"Pengelolaan kebun kopi dilakukan oleh Pokmas, dan disini yang menghasilkan bukan hanya buah kopi saja, tetapi setiap hari puluhan wisatawan lokal maupun mancanegara yang berwisata," jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus didampingi Kepala Bapeda Ir. Okmal , Kadispora Indra Kesuma ,Kadisbun Tri Umaryani , Kepala Dinas Pendidikan Bulki Basri ,dan Kepala bagian Pemerintahan dan Otda Sekdakab Lambar yudha Setiawan ,mengunjungi Pabrik Kopi Kawi Mengani, di Mengani Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali terkait pengembangan kopi, desa dan pariwisata di kabupaten tersebut, Kamis (22/2/2018).

Bupati Bersama rombongan diterima oleh Bupati Bangli I Made Gianyar beserta jajarannya. Bangli dengan pengolahan kopi “kintamani” nya saat ini menjadi pusat perhatian pegiat kopi nusantara.
Menurut Kadisbun Lambar Tri Umaryani menyampaikan, pengelolaan kopi dan produk turunan nya oleh Pemkab Bangli patut ditiru untuk meningkatkan nilai ekonomis petani kopi. Bermacam-macam produk turunan berkualitas menjadi produk unggulan kabupaten tersebut. Diantara nya: Kopi bubuk, Wine, Briket, tepung dan sebagainya.

Dalam kesempatan itu juga Bupati Lampung Barat diberi kesempatan untuk menanam bibit kopi arabika di lokasi Pabrik meñgani di Bangli. Tak hanya itu, Bupati Bangli juga secara khusus mendampingi Parosil Mabsus mengunjungi beberapa objek wisata unggulan di kabupaten tersebut.
Bupati Juga menyampaikan Masing-masing kabupaten memiliki potensi daerah tersendiri. Seperti misalnya Bangli yang memiliki komoditi pertanian andalan yakni kopi Kintamani yang bisa menjadi brand Kabupaten Bangli. “Saya kira kopi Kintamani bisa manjadi brand yang kuat untuk Bangli,” tegasnya.
Terlebih kopi Kintamani selama ini sudah ditunjang dengan pengolahan kopi terbaik di Indonesia. Menurut Bupati Desa Mengani juga cocok untuk dijadikan agro wisata, sehingga bisa menambah pendapatan Kabupten maupun masyarakat di sekitarnya. Pihaknya menyarankan para petani kopi di Kintamani menanam komoditi dengan pola diversifikasi sehingga pendapatan para petani bisa bertambah dan tidak menunggu panen raya datang.
Pabrik Kopi Mengani mendapat perhatian khusus dari Istana Negara karena prestasi nya tersebut. Beberapa waktu yang lalu, Mantan Kepala Staf Keperesidenan Istana Teten Masduki pernah berkunjung ke lokasi pabrik.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan ucapan terimaksih atas kunjungan Bupati.

Disampaikan Gianyar bahwa sejatinya para petani kopi di Kintamani sudah melakukan penanaman dengan sistem diversifikasi. Hanya saja belum secara keseluruhan.

“Pola ini perlu kita sosialisasikan lebih lanjut ke petani. Disamping itu yang perlu kita perhatikan adalah manajemennya seperti mengembangkan komoditi sesuai dengan potensinya, bagaimana pola insentifikasi pertanian dengan lahan diversifikasi tanaman, dan sisitem pemasarannya. Hal Ini yang harus kita lakukan secara terpadu dari hulu sampai hilir,” ungkap Gianyar.

Pihaknya juga berharap kedepan makin banyak para petinggi atau pejabat pusat yang memberikan pengalamannya saat berkunjung ke daerah-daerah lain yang bisa di kembangkan di Kabupaten Bangli. Sehingga dapat menambah pengalaman para petani di Kabupaten Bangli. (sam/ida)


Comments