Pulau Wayang, Suisaiki the Treasure of Sumatra
Oleh Herman Batin Mangku *)
PULAU Wayang mirip Raja Ampat versi mininya di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Alumni Faperta '84 Universitas Lampung menguak harta karun destinasi wisata yang seindah suisaiki tersebut.
Gugusan pulau batu yang bak suisaiki hasil pahatan alam ribuan tahun tersebut salah satu yang baru terkuak dari ratusan harta karun destinasi wisata yang berserakan di Provinsi ?ampung. "Lampung, the Treasure of Sumatra."
Samsul Z Arifin yang menggagas rekan-rekannya Faperta '84 menguak harta karun Pulau Wayang yang berada di perairan Teluk Lampung. Rombongan berangkat dari Kota Bandarlampung menuju Pantai Kelara akhir pekan, Sabtu (17/3/2018).
Dari destinasi wisata Pantai Kelara, rombongan menyewa dua kapal kayu yang masing-masing berkekuatan 36 PK dan 80 PK. Dengan sewa Rp1-2 juta, wisatawan bisa menjelajah Teluk Lampung seharian.
Pagi itu, kapal kayu berlahan membelah jernihnya ombak-ombak kecil yang melewati hijaunya puau-pulau dan pesisir Teluk Lampung. Sesekali, kapal berpapasan dengan kapal wisatawan, nelayan, dan speed boad.
Di belakang hijaunya hamparan daratan, tampak ujung Pegunungan Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS) yang puncaknya menyentuh awan terbentang dari Provinsi Lampung hingga Aceh Darusalam
Setelah satu jam berlayar, rombongan disambut bebatuan cadas di perairan dan tebing pantai. Bebatuan tersebut seolah-olah tugu selamat datang bagi mereka yang hendak menikmati eloknya Pulau Wayang. Ombak pecah membentur cadas menambah indah suasana pantai.
Gugusan Pulau Wayang terdiri dari tiga pulau batu berukuran besar. Di sekitarnya, ada beberapa bebatuan berukuran lebih kecil. Semuanya menjadi satu bak bebatuan suiseiki di teluk kecil Kabupaten Pesawaran.
Kapal berhenti agar rombongan bisa menikmati indahnya gugusan Pulau Wayang. Pesisir sekitar gugusan Pulau Wayang mendukung suasana alami, bukit yang penuh pepohonan tanpa ada permukiman.
Kapal pun akhirnya mengililingi Pulau Wayang sebelum berlayar ke Tanjung Putus. Di tanjung tersebut, rombongan menikmati makan siang, snorkling, hingga berburu bulu babi dari sela terumbu karang untuk dinikmati sensasi menyantapnya mentah-mentah.
Harta karun destinasi wisata masih berserakan di Provinsi Lampung. "Sudah pas dengan tagline yang dicanangkan Gubernur M. Ridho Ficardo, 'Lampung, the Treasure of Sumatra'," kata Koordinator FMTL Hary Kohar.
"Lampung, the Treasure of Sumatra" dilauching oleh Ridho Ficardo dalam rangkaian Lampung Krakatau Festival 2016. "Pariwisata Lampung fokus pada exposure keunggulan potensi pariwisatanya," ujarnya kala itu.
Menurut petahana yang sedang cuti jelang Pilgub 2018, “Lampung the Treasure of Sumatra” menunjukan bahwa Lampung menyimpan beragam kekayaan alam dan budaya yang bisa dinikmati wisatawan dalam dan luar negeri.
Gubernur Ridho optimis pariwisata Lampung bisa menjadi tulang punggung pariwisata nasional. Pemerintah daerah akan meningkatkan sarana prasarana setiap destinasi wisata.
"Banyak obyek wisata yang dapat kita unggulkan di Provinsi Lampung, mulai dari potensi Pesisir Barat, Teluk Kiluan, hingga Way Kambas dan masih banyak yang lainnya,” tambah Gubernur," kata Ridho.
Pulau Wayang, satu dari harta karun destinasi wisata milik Lampung, Sumatra. "Lampung, the Tresure of Sumatra." Semoga, sehabis cuti Pilgub Lampung, 27 Juni 2018, gubernur muda Lampung itu melanjutkan misi pariwisatanya.
*) Pengurus PWI Lampung dan Serikat Media Siber Indonesia.
Comments