Bisnis

Tingkatkan LIiterasi Keuangan , OJK Bersama PNM dan Pemda Gelar Edukasi Pasar Modal di Way Kanan

Foto: ISTIMEWA

OTENTIK ( Way Kanan ) – Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya pelaku UMKM perempuan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Pemerintah Kabupaten Way Kanan, dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan, Literasi Pasar Modal, serta Pembukaan Rekening Saham.


Acara ini dihadiri oleh Kepala OJK Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1, Nurwanto; Ketua PNM Cabang  Lampung, Alfian Langkamane; serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Way Kanan yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Indra Kusuma.


Hadir pula perwakilan dari PT Phintraco Sekuritas Lampung, Dandim 0427, Kapolres Way Kanan, BRI Group, dan Pegadaian.


Dalam sambutannya, OJK menegaskan bahwa literasi dan inklusi keuangan merupakan kunci pemberdayaan ekonomi masyarakat, terlebih bagi UMKM perempuan yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga sekaligus penggerak ekonomi lokal.


Kegiatan ini selaras dengan Program Tematik TPAKD Nasional Tahun 2025, yaitu Akselerasi Pemanfaatan Produk dan Layanan Industri Keuangan di Pasar Modal.


“Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada pada 66,46%, sementara inklusi keuangan mencapai 80,51%. Namun, sektor pasar modal masih rendah, dengan literasi hanya 17,78% dan inklusi 1,34%.


Inilah mengapa OJK terus mendorong kegiatan edukasi seperti hari ini, agar masyarakat tidak hanya memiliki  akses keuangan, tetapi juga pemahaman yang baik, sehingga terhindar dari praktik investasi ilegal dan pinjaman online ilegal,” ujar Nurwanto.


Berdasarkan SNLIK 2025, data juga menunjukkan adanya kesenjangan gender dalam literasi keuangan.


Indeks literasi keuangan perempuan tercatat sedikit lebih rendah dibanding laki-laki, yakni 65,58% dibanding 67,32%, meskipun inklusinya  hampir sejajar: 80,28% untuk perempuan dan 80,73% untuk laki-laki.


OJK juga mengingatkan masyarakat, khususnya ibu-ibu pelaku UMKM, untuk selalu berhati-hati terhadap modus penipuan terbaru seperti phishing, penipuan digital, hingga pinjaman ilegal. OJK menyediakan layanan Kontak 157 serta Indonesia Anti Scam Center (IASC) yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memastikan legalitas lembaga jasa keuangan maupun melaporkan kasus penipuan.


PNM Cabang Lampung dalam laporannya menyampaikan bahwa hingga Juli 2025 terdapat lebih dari 41.945 anggota aktif program Mekaar di Kabupaten Way Kanan, dengan dukungan 8 unit Mekaar, 2 unit ULaMM, dan 162 tenaga pendampiing.


Selain pembiayaan, PNM juga telah menggelar 26 pelatihan literasi dan pemberdayaan dengan lebih dari 1.500 peserta.


Pemerintah Kabupaten Way Kanan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi OJK, PNM, dan seluruh pihak yang berperan dalam meningkatkan kapasitas keuangan masyarakat.


Program ini dianggap sebagai langkah nyata untuk membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan, keterampilan, dan akses pasar modal sehingga mereka mampu mengembangkan usaha, meningkatkan pendapatan, dan terhindar dari praktik keuangan merugikan.


Melalui kegiatan ini, OJK Provinsi Lampung berharap UMKM perempuan di Way Kanan tidak hanya mendapatkan akses permodalan, tetapi juga pengetahuan untuk mengelola keuangan secara bijak.


Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan. (***)

Comments