Pembangunan

Gubernur Lampung Minta RS Keliling Sama Fungsinya Dengan RSUD

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, manfaat utama RS keliling, memudahkan akses pelayanan spesialistik dan rujukan ke masyarakat.

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan, bahwa rumah sakit keliling dapat menjangkau banyak pasien di pelosok Provinsi Lampung.
"RS keliling sama fungsinya dengan rumah sakit umum daerah agar lebih banyak masyarakat bisa dijangkau karena tidak semua bisa mengakses layanan RSUD baik di kota maupun kabupaten," ungkap gubernur, di Bandarlampung, Selasa (12/9/2017).
Ia mengatakan, peningkatan mutu kesehatan tidak hanya dilakukan dengan menata total Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeleok, membangun RSUD Bandar Negara Husada, dan meningkatkan layanan RS Jiwa Lampung, tapi juga menjangkau masyarakat hingga pelosok.
Layanan tersebut lanjutnya, diberikan melalui Rumah Sakit (RS) Keliling Lampung.
Menurutnya, hampir tiap bulan armada RS keliling Lampung menyambagi para pasien di berbagai pelosok daerah setempat untuk memberikan pelayanan dasar dan rujukan.
Ridho menjelaskan, layaknya RSUD, RS keliling dilengkapi empat spesialis dasar yakni dokter anak, ostetri dan genekologi (kebidanan), penyakit dalam, bedah, dan spesialis lain.
Selain itu, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiogi. Kehadiran RS keliling, lanjutnya, juga membantu daerah otonomi baru yang belum memiliki rumah sakit dan merupakan salah satu program unggulan serta terobosan baru dalam pelayanan kesehatan.
"Pelayanan kesehatan itu tak selalu pasien yang datang, tapi kita mendatangi pasien dan atau orang sakit secara langsung tanpa perlu masyarakat jauh-jauh mengunjungi rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan," terang Ridho.
RS keliling terdiri atas lima armada yakni mobil ruang konsultasi, laboratorium, ruang operasi minor dan mayor, radiologi, recovery room, dan angkutan tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengatakan, manfaat utama RS keliling, memudahkan akses pelayanan spesialistik dan rujukan ke masyarakat.
Kunjungan pasien RS keliling, kata Reihana, terus meningkat setiap tahunnya dan masyarakat sangat antusias memeriksakan kesehatan.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan kunjungan. Dalam tiga bulan terakhir, RS keliling Lampung berpraktik di Puskesmas Gadingrejo, Pringsewu (29 Agustus 2017), Kecamatan Negerikaton, Pesawaran (23 Agustus 2017), Puskesmas Serupa Indah, Way Kanan (10 Agustus 2017), Talang Jawa, Lampung Selatan (26 Juli 2017), dan Puskesmas Padangcermin, Pesawaran (22 Juli 2017).
Dalam tiga tahun terakhir, pada 2015 RS keliling mengunjungi Kabupaten Pesisir Barat, Mesuji, dan Tulangbawang Barat. Jumlah pasien umum yang dilayani mencapai 817 orang, kebidanan (138), anak (115), bedah (98, 26 tindakan operasi), penyakit dalam (215), THT (40, 9 tindakan operasi), dan radiologi sebanyak 41.
Kunjungan RS keliling pada 2016 difokuskan di Tulangbawang Barat dan Mesuji. Pasien umum yang ditangani mencapai 316 orang kebidanan (67), anak (61), bedah (47, 14 tindakan operasi), penyakit dalam (71), THT (21), dan radiologi 25.
Pada 2017, layanan diperluas ke Tanggamus, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, Pesawaran, Lampung Selatan, Way Kanan, dan Pringsewu. Hingga Agustus 2017, pasien umum yang ditangani mencapai 905 orang, kebidanan (373), anak (264), bedah 291, 73 tindakan operasi, penyakit dalam (568), dan THT 121 dengan 10 operasi. (jn/ida)


Comments