Pembangunan

Bupati Mustafa Gelontorkan Rp11,5 Miliar Untuk Perbaiki 34 Balai Adat

Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa saat menghadiri acara Begawi Adat di Kampung Terbanggibesar, Selasa (26/9/2017) malam.

OTENTIK (LAMTENG)–Upaya pelestarian adat istiadat terus dilakukan Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa. Setelah memberikan gelar kepada 311 tokoh masyarakat se-Kabupaten Lampung Tengah, Bupati Lamteng ini juga menggelontorkan anggaran Rp11,5 miliar untuk memperbaiki balai adat.

Hal ini diungkapkan Bupati Mustafa saat menghadiri acara Begawi Adat di Kampung Terbanggibesar, Selasa (26/9/2017) malam.

Anggaran tersebut untuk memperbaiki 34 balai adat yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah. Setiap balai adat menerima kucuran dana Rp150 juta hingga Rp1 miliar untuk rehab.

Bupati Mustafa menjelaskan, bantuan tersebut disalurkan untuk 13 kecamatan yakni Padangratu, Gunungsugih, Terbanggibesar, Rumbia, Seputih Banyak, Seputih Surabaya, Way Pengubuan, Bandar Mataram, Pubian, Anak Tuha, Bumi Nabung, Bandar Surabaya dan Selagai Lingga.

“Ada 9 kebuayan atau kerajaan di Lampung Tengah yang masing-masing mempunyai punya balai adat untuk pengembangan kesenian. Tahun ini Pemkab telah anggarkan Rp11,5 miliar untuk rehab 34 balai adat. Saya minta anggaran ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Kita percantik balai adat kita, sehingga pelestarian budaya berjalan maksimal,” ungkap Mustafa.

Bupati memaparkan 9 kebuayan tersebut yakni Nunyai, Unyie, Subing, Nuban, Beliuk, Selagai, Anak Tuha,  Nyerupo dan Pubian. Dengan ini Mustafa tidak hanya fokus kegiatan pelestarian budaya, tetapi juga fokus pada sarana dan prasarana yang menunjang kebudayaan tersebut.

“Pelestarian budaya tidak hanya berbicara even atau generasi penerus, tetapi juga sarana dan prasarana. Balai-balai adat juga kita perbaiki. Tahun ini Pemkab juga membangun tugu 9 gajah yang menjadi lambang 9 kebuayan kita,” jelas Mustafa lagi.

Bupati Mustafa berharap keberadaan balai adat tidak hanya digunakan untuk pengembangan kesenian, namun juga pelaksanaan kegiatan lainnya yang menunjang pelestarian budaya dan kebersamaan masyarakat.

“Saya percaya, lewat kebudayaan dapat membangun karakter manusia yang lebih beradab. Karenanya upaya pelestarian terus saya lakukan. Saya memberikan ruang dan tempat untuk suku apapun yang ingin melestarikan kebudayaannya disini,” tegas Mustafa.

Sementara itu Kepala  Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Lampung Tengah Irwan menerangkan rehab balai adat dianggarkan melalui alokasi dana kampung (ADK) tahun 2017. Secara bertahap pembangunan telah dilakukan dan ditargetkan selesai tahun ini.

Ada banyak balai adat yang tersebar di seluruh kampung-kampung di Lampung Tengah. Banyak balai adat yang rusak dan butuh perbaikan. Alhamdulillah ini bisa direalisasikan 2017. Mudah-mudahan perbaikan balai adat semakin membangkitkan semangat pelestarian kesenian dan budaya di Lampung Tengah,” tandasnya. (jn/red)


 


Comments