Pembangunan

Pemkab Pringsewu Gelar Rembuk Ternak Lampung 2017 di Sukoharjo

Bupati Pringsewu Sujadi dan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono memukul ketongan bersama menghadiri Rembuk Ternak Lampung 2017 dan gerakan terpadu pelayanan peternakan (gardunak) di GSG Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Senin (16/10/2017).

OTENTIK (PRINGSEWU)–Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar Rembuk Ternak Lampung 2017 dan gerakan terpadu pelayanan peternakan (gardunak) di lapangan GSG Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Senin (16/10/2017).
Dalam rembuk ternak tersebut, dibuka juga berbagai stan pameran yang menampilkan berbagai ternak, seperti sapi, kerbau, dan kambing, serta ternak hiasan, seperti ayam kapas.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan Provinsi Lampung setiap tahun di kabupaten/kota. Pada tahun ini, kegiatannya di Kabupaten Pringsewu," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Pringsewu Iskandar Muda.
Dalam Rembuk Ternak 2017, diikuti oleh Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus. Dalam kegiatan ini bertema "Membangun Lampung Mewujudkan Kedaulatan Pangan Asal Ternak".
"Kegiatan ini juga banyak diisi berbagai stan yang dapat dilihat oleh masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Kecamatan Sukoharjo," ujarnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, usai melihat stan peserta Rembuk Ternak 2017, menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kondisi perekonomian Lampung pada bulan September cukup baik.
NTP Provinsi Lampung pada bulan September 2017 naik sebesar 0,50 persen, untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 106,54 persen.
Untuk subsektor padi dan palawija (NTP-P) 94,92 persen, subsektor hortikultura 106,54 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) 116,42 persen, subsektor peternakan (NTP-Pt) 109,97 persen, dan subsektor perikanan tangkap dan budi daya 95,32 persen.
"NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 105,97 persen, artinya bahwa usaha pada subsektor peternakan memiliki prospek yang cukup cerah," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Sutono, jaminan keamanan dan keberlangsungan usaha peternakan rakyat penting dicarikan solusinya untuk menyejahterakan peternak. Asuransi ternak, misalnya, adalah salah satu program yang harus didukung dan dikembangkan.
Sampai saat ini, tercatat ada 3.961 ternak sapi di Provinsi Lampung dari 190.889 total betina produktif berdasarkan target akseptor SIWAB di Provinsi Lampung telah mengikuti program asuransi usaha ternak sapi (AUTS).
"Ini berarti baru 2,09 persen yang kepemilikan ternaknya terlindungi, artinya masih ada 97,91 persen yang perlu perhatian serius," ujarnya.
Bupati Pringsewu Sujadi menambahkan, bahwa dalam rangka mendukung pembangunan peternakan berkelanjutan yang berwawasan pada pelestarian lingkungan, perlu mengembangkan integritas peternakan dengan sektor pertanian atau perkebunan.
Pada akhirnya pembangunan peternakan yang berbasis agrobisnis melalui pemanfaatan sumber daya lokal dapat diharapkan dan dapat memberikan manfaat yang besar.
Dalam rangka pemberdayaan usaha peternakan, kata dia, rakyat juga dapat memberikan daya saing dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi perdesaan serta kesejahteraan peternak. (jn/red)


Comments