Pembangunan

Gerindra Lampung Undang Media Gelar Pers Briefing

Ketua DPD Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim (kanan) dan Sekretaris DPD Gerindra Lampung, Pattimura (kiri) saat mengundang para wartawan cetak, online, dan elektronik dalam rangka pers briefing bedah buku di Garuda Yaksa Gerindra, Tugu Duren, Selasa (14/11/2017).

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Lampung mengundang para wartawan cetak, online, dan elektronik dalam rangka pers briefing bedah buku "Paradoks Indonesia Negara Kaya, tetapi masih banyak rakyat hidup miskin”. Acara digelar di Garuda Yaksa Gerindra, Tugu Duren, Selasa (14/11/2017).

Ketua DPD Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim, mengatakan, bahwa pers briefing bertujuan untuk menyatukan pandangan yang berbeda - beda saat ini, dan melalui pers briefing diharapkan dapat memandang lebih jelas tentang keadaan saat ini di Indonesia yang terangkum di dalam buku "Paradoks Indonesia”.

Sekretaris DPD Gerindra Lampung, Pattimura, memaparkan, bahwa di Lampung juga terdapat paradoks seperti permasalahan tanah dan lainnya. “Seperti yang dirasakan masyarakat di Tulang Bawang yang selama 30 tahun terjajah karena adanya perusahaan besar yang mampu mengatur pemerintah, masyarakat hidup di dalam sebuah negara, tetapi seperti negara dalam negara, akibat perusahaan tersebut (SGC), yang membuat rakyat sengsara, karena tidak berdampak positif, mau masuk diperiksa, keluar diperiksa, jadi seperti di zaman penjajahan, padahal mereka telah lebih dulu tinggal di kampung itu," paparnya.

Pattimura melanjutkan, bahwa pemerintah dan golongan elit politik di Lampung, sepertinya ketakutan kalau mendengar SGC, timbul rasa ketakutan, jika sudah membahas masalah SGC.

"Makanya pansus SHC DPRD Tulang Bawang, Gerindra dengan tegas menyatakan bahwa masalah di sana bukan masalah benar atau tidak benar, tapi adalah berani atau tidak berani menyelesaikan permasalahan," pungkasnya.

Diketahui, selain mengadakan diskusi dan tanya jawab, DPD Gerindra Lampung membagikan buku Pandangan Strategis Prabowo Subianto "Paradoks Indonesia negara kaya raya, tetapi masih banyak rakyat hidup miskin”, serta penyerahan data lapangan SGC kepada para wartawan cetak, online, dan elektronik. (sus)


Comments