Selamat! Dua Tim Mahasiswa UBL Lolos Pendanaan PHP2D 2021
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Dua tim mahasiswa Universitas Bandar Lampung
(UBL) berhasil lolos pendanaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). Program ini merupakan
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Berdasarkan
Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, nomor 3521/E2/KM.09.01/2021, tertanggal 5
Juli 2021. Surat tersebut menyatakan bahwa sebanyak 563 proposal lolos
pendanaan program tersebut, termasuk 2 Tim UBL.
Tim pertama
yang lolos dengan judul Proposal “Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata Desa
Kunjir untuk Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pariwisata Pantai Jandong di
Kabupaten Lampung Selatan” berasal dari HIMA Ilmu Komunikasi yang diketuai oleh
Nopriansyah mahasiswa angakatan 2020 dengan beranggotakan 13 mahasiswa dari
angkatan 2018 - 2020 yang terdiri dari Prodi Ilmu Komunikasi, Arsitektur, dan
Manajemen. Tim ini didampingi oleh pembimbing yakni Dr. Budi Waskito, M. Si.,
Drs. Soewito, M.M., dan Noning Verawati, M.A.
Menurut
Nopriansyah, alasan memilih ide untuk pengembangan sektor pariwisata di desa
Kunjir, Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan ini karena sebelumnya desa
Kunjir adalah tempat wisata yang sangat diminati, namun karena tsunami 2018
serta adanya pandemi Covid-19 membuat desa ini mengalami penurunan pencapatan
yang drastis di bidang ekonomi pariwisata serta mengalami proses pemulihan yang
lambat. “Karena pariwisata di desa Kunjir ini menjadi suatu penunjang
perekonomian yang sangat membantu masyarakat disana, jadi kami ingin
mengembalikan perekonomian masyarakat di desa Kunjir dengan membangun sarana
dan prasarana untuk menambah destinasi wisata dan menambah tempat berwirausaha
masyarakat serta memberikan pelatihan tentang pemahaman teknologi media digital
yang nantinya ini dapat dimanfaatkan sebagai media promosi desa untuk menarik
minat wisatawan lokal maupun mancanegara,” jelas Nopriansyah saat diwawancara
via daring, Jumat (09/07/2021).
Tim kedua
yang lolos berasal dari UKM Robotik UBL yang diketuai oleh Arif Rahman
mahasiswa Prodi Informatika dengan 14 anggota lainnya yang juga terdiri dari
angkatan 2018 - 2020 yang berasal Prodi Informatika, Teknik Mesin, Sistem
Informasi, Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi. Tim kedua ini didampingi
oleh pembimbing Muhammad Riza, Ph.D., Riza Muhida, Ph.D., serta dosen-dosen
lainnya dari Teknik Mesin dan Fakultas Ilmu Komputer (FIK).
Ahmad Fazri
Junizar, salah satu anggota tim tersebut yang diwawancarai mengatakan, ia dan
teman-temannya mengangkat judul “Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan
Kualitas Hasil Panen Menggunakan Inovasi Mesin Cultivator di Kampung Sri
Menanti Kabupaten Way Kanan”. Program tersebut fokus pada pengelolaan tanah disana yang bekerja sama dengan warga dan juga para petani yang ada disana. Mesin Cultivator yang kami buat adalah alat atau mesin pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder. Penggarap bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya traktor. Selain itu, mesin Cultivator ini bekerja untuk mengaduk dan menghancurkan tanah yang besar, sebelum penanaman maupun (untuk mengaerasi tanah) setelah benih atau benih tertanam. Berbeda dengan garu mengaduk sebagian besar permukaan tanah, pembudidaya mengaduk tanah sebagian secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian.
“Kami
menjalankan program seperti ini dikarenakan kualitas tanah pertanian yang ada
di kampung Sri Menanti kurang maksimal, sehingga masyarakat disana masih belum
mendapatkan hasil yang maksimal. Berbanding terbalik dengan jumlah atau luas
lahan yang mereka miliki, terlebih banyak dari mereka masih menggunakan
alat-alat tani konvensional sehingga dengan adanya inovasi dari alat kami ini
maka akan mempermudah proses pengelolaan tanah dalam kegiatan pertanian yang
ada disana,” ujar Fazri.
Setelah memanfaatkan sumber daya, kedua Tim akan mempersiapkan segala keperluan dalam menjalankan masing-masing program mereka. Mulai dari pematangan konsep awal, serta pembuatan mesin pembudidaya bagi Tim UKM Robotik yang nantinya akan digunakan di kampung Sri Menanti. Setelah itu mereka akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang ada disana tentang pelaksanaan program. (ida/rls)
Comments