Pembangunan

Direktur Jenderal Sjarief Widjaja Resmikan TPI “Higienis”

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sjarief Widjaja, mengguting pita saat meresmikan TPI higienis PPP Lempasing, Bandarlampung, Rabu (20/12/2017).

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sjarief Widjaja, meresmikan Tempat Pemasaran Ikan (TPI) higienis Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing, Bandarlampung, Rabu (20/12/2017).

Peresmian TPI higienis juga dihadiri oleh anggota komisi IV DPR RI Sudin, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Toga Mahaji, dan lain-lain.

Sjarief mengungkapkan, bahwa TPI higienis ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah untuk mendukung denyut perikanan di Lampung,  apabila produksi perikanan terjamin mutunya, maka harga yang diperoleh akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan.

"Kita ingin menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh. Ikan harus dikelola dan ditangani dengan baik dan tidak dibiarkan begitu saja di lantai sesuai regulasi internasional," ungkapnya.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan, mendapat informasi bahwa produksi perikanan di Lampung dan sejumlah wilayah di Tanah Air terus meningkat.

Sjarief menuturkan, pada ratusan nelayan yang memadati area Pelabuhan Perikanan Lempasing bahwa, "Ini berkat upaya Ibu Menteri dan kerja sama kita semua dalam mengusir kapal asing serta pembenahan perizinan yang merupakan wujud nyata untuk menegakkan kedaulatan dan keberlanjutan. Kini, ikan sudah banyak di laut, silakan bapak-bapak melaut dan dioptimalkan dengan kegiatan penangkapan yang ramah lingkungan," tuturnya. 

Sjarief menegaskan, hasil kerja keras tersebut, secara berturut-turut bukti ilmiah menunjukan bahwa potensi perikanan di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2013 potensi perikanan tercatat sebesar 7,31 juta ton, tahun 2015 meningkat menjadi 9,93 juta ton dan hasil yang menggembirakan tercatat pada tahun 2016 menjadi 12,5 juta ton.

Selain meresmikan tempat pemasaran ikan higienis, Direktur Jenderal perikanan tangkap, kementerian kelautan, Sjarief Widjaja  juga memberikan bantuan alat penangkapan ikan ramah lingkungan sebanyak 310 paket berupa gillnet millenium dan trammelnet dengan sebaran Kota Bandarlampung (32 paket), Kabupaten Lampung Selatan (35 paket), dan Kabupaten Lampung Timur (243 paket).

Bantuan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kesejahteraan nelayan.

Sjarief menerangkan, bahwa bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya menyentuh satu sisi. Namun juga. Ini terlihat dari bantuan sarana penangkapan ikan, yang juga diimbangi dengan pemberian bantuan premi asuransi nelayan dan klaim asuransi nelayan. Selain itu, ada permodalan bagi nelayan kecil.

"Pemerintah terus meningkatkan fasilitas-fasilitas tempat pemasaran ikan dengan harapan ikan yang maju tetap utuh, berkualitas dan tidak cacat, sehingga akan ikan yang didapat akan memiliki harga tinggi dan meningkatkan penghasilan bagi para nelayan. Selain fasilitas, pemerintah juga memberikan program asuransi sangat bermanfaat bagi nelayan, seperti meninggal dunia," terangnya.

Sjarief melanjutkan, selain itu, permodalan yang diberikan diharapkan mampu mendorong kesejahteraan bagi para nelayan, dan diharapkan, bantuan dari pemerintah ini dapat digunakan dengan baik oleh nelayan untuk mendukung dan memasarkan usaha nelayan yang berkelanjutan. “Saya mengajak agar kita mengubah paradigma para nelayan, dari mencari ikan sebanyak-banyaknya, menjadi mencari ikan sedikit tapi memiliki harga yang tinggi. Dengan begitu penghasilan dan kesejahteraan para nelayan akan meningkat dan kelestarian ikan akan terjaga," harapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, yang mewakili Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo mengungkapkan, kedatangan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Syarief Widjaja, diharapkan dapat mendorong Lampung dalam mendorong sektor perikanan Lampung. “Untuk itu, Pemerintah Provinsi Lampung menyambut baik dan terus bekerjasama dengan kementerian kelautan dan perikanan untuk mensejahterakan masyarakat Lampung, para nelayan," ungkapnya.

Sutono juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan yang telah memperhatikan nelayan di Provinsi Lampung dan Kepada Komisi IV DPR RI, Sudin yang telah membantu dan memperhatikan para nelayan Lampung.

Berbagai bantuan ini agar para nelayan bisa bekerja lebih giat sehingga akan mampu membawa kesejahteraan. Berbagai bantuan yang telah diberikan seperti asuransi, permodalan, akan memberikan manfaat yang tinggi dan akan mensejahterakan masyarakat Lampung, terutama bagi para nelayan. 

"Oleh karena itu, para nelayan harus bekerja lebih giat dan menjaga dan melestarikan sumber daya ikannya untuk generasi muda Lampung. Dan kepada bupati / walikota harus membina, membantu sekaligus memudahkan para nelayan, agar bantuan yang bisa dapat berkembang lebih baik ke depannya," pungkasnya.

Diketahui, penyerahan total premi asuransi nelayan (BPAN) senilai Rp 1.774.325.000,- kepada 10.139 orang dengan rincian : Kabupaten Lampung Timur 3.388 nelayan, Kabupaten Pesisir Barat 1.560 nelayan, Kabupaten Tanggamus 1.506 nelayan, Kabupaten Pesawaran 929 nelayan, Kabupaten Tulang Bawang 767 nelayan, Kabupaten Tulang Bawang Barat 675 nelayan, Kabupaten Lampung Selatan 671 nelayan, Kabupaten Mesuji 197 nelayan, Lampung Utara 177 nelayan, Kabupaten Lampung Tengah 84 nelayan, Kabupaten Way kanan 77 nelayan, serta Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pringsewu masing-masing 54 nelayan. (sus)

Comments