Program Gerbang Desa Saburai Untuk Membangun Desa Tertinggal
OTENTIK (TUBABA)–Wakil
Gubernur Lampung Bachtiar Basri mengatakan, dana program Gerakan Membangun Desa
Saburai di Tulangbawang Barat, mencapai Rp1,68 miliar
"Jumlah itu, diperuntukan bagi 14 desa," ungkap Wakil Gubernur
Bachtiar Basri, di Tulangabawang Barat, Jumat (26/1/2018).
Ia menyebutkan, program itu telah membuka sejumlah daerah terisolasi di Kabupaten
Tulangbawang Barat.
Menurutnya, daerah-daerah tersebut kini makin berkembang dan mengalami
pertumbuhan ekonomi sangat pesat.
Wakil Gubernur Bachtiar Basri itu menceritakan sejarah program Gerbang Desa
Saburai untuk membangun desa tertinggal.
"Setelah kami menjabat gubernur dan wakil gubernur, berdiskusi bagaimana
mencarikan solusi untuk membangun kampung yang tertinggal. Akhirnya kami
memutuskan untuk membuat program Gerbang Desa Saburai," ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan program ini diharapkan dapat mengentaskan desa-desa yang
tertinggal di Provinsi Lampung.
Berdasarkan data BPS tahun 2014 jumlah desa kategori tertinggal di Provinsi
Lampung sebesar 380 desa.? Untuk mengentaskan desa tertinggal tersebut gubernur
dan wakil gubernur Lampung menerapkan program Gerbang Desa Saburai sebagai
program unggulan.
Pada 2017 akhir, BPS Provinsi Lampung telah melakukan penilaian dan evaluasi
dengan menggunakan Indeks Kemajuan Desa (IKD), dan hasilnya menunjukkan
perubahan signifikan pada status desa-desa yang sebelumnya tertinggal.
Jumlah desa tertinggal di Provinsi Lampung tercatat 117 desa lagi, sementara
lainnya sudah naik status menjadi desa kurang berkembang (185 desa), desa
berkembang (69 desa) dan desa maju (5 desa).
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bachtiar
Basri menegaskan pihaknya akan mengawasi Aparatur Sipil Negara (ASN)
agar tidak menjadi tim sukses atau sukarelawan pada pemilihan kepala daerah
(pilkada) serentak pada tahun ini.
"Saya akan selalu mengawasi ASN dan melarang mereka menjadi tim sukses
atau sukarelawan. Ini aturan yang harus ditaati. Anak saya yang merupakan
seorang ASN saja tidak saya izinkan mengawal saya saat melakukan pendaftaran di
kantor KPU," tegasnya dalam kunjungan kerjanya di Tulangbawang Barat,
Jumat.
Bachtiar menegaskan hak tersebut sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain membahas masalah aturan bagi ASN, Bachtiar juga menyinggung masalah
pembangunan Tubaba yang relatif cukup pesat.
"Hilangkan hambatan, tunda kesenangan. Ke depan Kabupaten Tulangbawang
Barat bisa membuat terobosan terbaik dalam pembangunan daerah," ujar
Bachtiar.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Wagub Bachtiar menyerahkan
bantuan pertanian tanaman pangan dan hortikultura untuk Kabupaten
Tubaba pada tahun anggaran 2018 senilai Rp12,4 miliar.
Bidang kesehatan diberikan bantuan obat dan perbekalan kesehatan sanilai Rp229
juta. Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MP-ASI) dan PMT pemulihan untuk 185 orang
ibu hamil serta tripod untuk posyandu senilai Rp405 juta.
Selain itu, 675.000 bantuan alat krioterapi senilai Rp224 juta, vaccine carrier
sebanyak 60 set senilai Rp27 juta, dan bantuan alat cetakan sarana sanitasi
(FRP) sebanyak 10 buah dan HSP sebanyak 9 buah senilai Rp180 juta, serta larvasida
dan insektisida DBD.
Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad menyampaikan terima kasih kepada gubernur
dan wakil gubernur yang memiliki andil besar dalam kemajuan kabupaten
Tulangbawang Barat.
Sebelumnya, kata dia, Tulang Bawang Barat masih daerah terpencil, bukan kota
tujuan, perlintasan, dan daerah wisata.
"Namun, sekarang telah berkembang dan perekonomian mulai menggeliat,"
ujar Umar.
Selain itu, Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) bisa melintas di Kabupaten
Tulangbawang Barat. Artinya, pembangunan JTTS tidak lepas dari campur tangan
Pemerintah Provinsi Lampung.
Bukan hanya itu, Tulangbawang Barat sekarang telah memiliki destinasi wisata,
yaitu masjid 99 Cahaya Asmaul Husna, Patung Tugu Rato, Patung 4 Marga, dan
masih banyak lainnya. (sam/ida/red)
Comments