Bupati Nanang Ermanto Membuka Acara Sosialisasi Mahasiswa Peduli Stunting
OTENTIK (LAMPUNG SELATAN)
– Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto membuka acara
sosialisasi mahasiswa peduli stunting (mahasiswa penting) tentang 1000 hari
pertama kehidupan (HPK), di Aula Rajabasa, kantor bupati setempat, Jumat
(22/10/2021).
Kegiatan
diikuti pimpinan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa di wilayah Lampung
Selatan, Ketua MKKS SMA, SMK, MA, Kepala Sekolah, Guru BK, dan siswa perwakilan
SMA, SMK, MA, serta para koordinator penyuluh KB se-Kabupaten Lampung Selatan.
Hadir dalam
acara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Perwakilan Provinsi Lampung Rudi Budiman, dan Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus
Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto.
Hadir juga,
Sekretaris Daerah Kabupaten Thamrin beserta Ketua DWP Yani Thamrin, serta para
Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.
Pada
kesempatan itu, Bupati Lampung Selatan Nanang mengatakan, bahwa sejak tahun
2019 Pemkab Lampung Selatan telah mencanangkan Program Swasembada Gizi.
Hal itu,
sebagai gerakan bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam rangka
memastikan asupan gizi yang seimbang, mandiri dan berkelanjutan terjadi di
masyarakat.
Pasalanya,
Kabupaten Lampung Selatan pernah tertinggi kasus stunting pada tahun 2013. Dari
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) Kementerian Kesehatan, angka stunting
mencapai 43,01% kala itu. Sehingga menjadi kabupaten prioritas penanganan
stunting.
“Ketika itu
tahun 2019 angka stunting mencapai 29 persen. Ahamdulillah saat ini di 2021
stunting turun menjadi 2,6 persen. Artinya program swasembada gizi ini berjalan
dengan baik. Ini menunjukkan keseriusan kita untuk menangani stunting,” kata
Nanang.
Nanang
menyampaikan, upaya pencegahan dan penurunan angka stunting bukan hanya menjadi
urusan pemerintah semata. Seluruh elemen masyarakat harus terlibat dan berperan
aktif dalam memerangi stunting, sehingga Kabupaten Lampung Selatan menjadi nol
stunting.
Oleh karena
itu kata Nanang, dalam mencapai target zero stunting, dibutuhkan kerjasama
semua pihak, pemerintah daerah, akademisi, masyarakat dan pihak-pihak lain yang
terlibat.
“Ini
(stunting) bukan peran pemerintah atau BKKBN saja. Tetapi perlu peran kita
semua bersama-sama bergotong royong untuk mengatasi persoalan stunting.
Sehingga Kabupaten Lampung Selatan benar-benar bisa bebas stunting,” tutur
Nanang.
Nanang
mengingatkan, kegiatan sosialisasi tersebut bukan hanya sekedar seremonial
saja. Tetapi melalui kegiatan itu, diharapkan dapat mengedukasi siswa SMA
maupun mahasiswa untuk lebih peduli stunting dan membantu pemerintah dalam
pengentasan stunting.
“Jadi
adik-adik mahasiswa manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-sebaiknya. Sebagai
generasi penerus, cepat atau lambat juga akan membina rumah tangga, perlu ada
suatu pembinaan. Jangan sampai bergembira menghadapi pernikahan tetapi tidak
mempersiapkan 1000 hari pertama kehidupan dengan baik,” tandasnya.
Sementara,
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung
Selatan, Eka Riantinawati menyampaikan, pemerintah melalui BKKBN meluncurkan
Program Mahasiswa Peduli Stunting atau disebut Mahasiswa Penting.
“Program ini
merupakan bentuk pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. Untuk itu kami
berinisiasi menyelenggarakan kegiatan sosialiasi pada hari ini,” kata Eka
Riantinawati.
Eka
menambahkan, peran dan keterlibatan mahasiswa di Perguruan Tinggi memiliki
potensi sebagai agen perubahan, agen sosialisasi, dan sebagai role model serta
membantu kader dan tim pendamping keluarga sebagai influencer dalam melakukan
perubahan prilaku agar terbentuk kemandirian masyarakat.
“Adapun
tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendukung kegiatan pencegahan dan
penanganan stunting yang masih ada di Kabupaten Lampung Selatan. Dengan cara
menggandeng mahasiswa agar ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan
penanganan stunting, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan,” katanya.
Sementara
itu, dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting serta penyelenggaraan
Program Bangga Kencana, dalam kegiatan sosialisasi itu juga dilakukan
penandatangan kesepakatan bersama antara jajaran pemerintah daerah, Forkopimda,
akademisi, dan organisasi sosial dan kemasyarakatan di Kabupaten Lampung
Selatan. (syamsu)
Comments