OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Dampak bencana Erupsi semeru pada 4 Desember 2021 yang lalu terus menambah jumlah Korban meninggal berjumalah 43 Jiwa, 13 Jiwa hilang belum ditemukan, 32 Jiwa luka berat dan 82 Jiwa luka ringan. Selain itu pengungsi sebanyak 6542 tersebar di 121 Pengungsi di 21 Kecamatan.

Aksi Cepat Tanggap sebagai Lembaga tanggap bencana  sudah berada di lokasi bencana sejak hari pertama bencana untuk melakukan evakuasi korban dan mendirikan Posko Kemanusiaan di beberapa Wilayah di Sekitar Lokasi bencana.  Program Emergency respon Erupsi Semeru sudah dilakuakan dengan menurunkan Relawan dan bantuan Pangan darurat untuk penyintas bencana erupsi Semeru.

Kerugian materi yang timbul dari bencana ini sudah menelan kerugian kerusakan hampir 3000 rumah warga, 42 Sarana Pendidikan, 1 Fasilitas Kesehatan, 17 Sarana Ibadah, dan lebih dari 3000 ekor ternak.

Alhamdulillah Bencana  mampu menggerakkan kepedulian Masyarakat Lampung untuk membersamai saudara di Semeru yang tertimpa musibah, hal ini terbukti semua pihak turun bahu membahu ambil bagian kepedulian ini, Instansi, Korporasi,  Komunitas, Mahasiswa, semua ikut bergerak untuk Semeru. Sejumlah Masjid di Lampung juga sudah turut serta dalam gerakan kepedulian ini, Sebut saja Masjid Al Ikhlas Sukarame , Masjid Al Abror Way Hui , Masjid Al Muwahiddin Palapa dan Risma Masjid Taqwa Gunung Sari Tanjung Karang, Demikian yang diungkapkan oleh Fajar Yusuf Dirgantara selaku  Kepala ACT Bandar Lampung.

Selain bantuan di masa emergency ini, ACT sudah menyiapkan Program Recovery Erupsi Semeru seperti Pembangunan ICS (Integrated Community Shelter) semacam hunian sementara, Masjid sementara, MCK sementara, dan sekolah sementara. Semoga ikhtiar ini  terus menggerakkan kepedulian semua pihak yang ingin menjadikan momentum ini sebagai ladang kebaikan dan menggerakkan kedermawanan Masyarakat di tengah kesulitan Saudara yang tertimpa ujian dari Allah. Rasulullah bersabda “ Siapa yang ingin di selamatkan oleh Allah pada hari Kiamat, hendaklah ia memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, tutupnya. (ida/rls)