Ridho Ficardo Bersama Pun Edward Membuka Parade Ogoh-Ogoh
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Muhammad Ridho Ficardo bersama Paduka YM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke 23 Kepaksian Pernong membuka parade ogoh-ogoh di Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Jumat (16/3/2018), yang dihadiri oleh Ketua Umum Gema Sadhana A.S Kobalen. M.Phil yang juga anggota DPR RI Fraksi Gerindra, dan anggota DPRD Provinsi Lampung I Made Suarjaya, SH.MH.
Dalam sambutannya Paduka YM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke 23 Kepaksian Pernong mengatakan, masyarakat Hindu yang ada di Provinsi Lampung ini terbesar ke dua setelah Pulau Bali, maka dengan perbedaan ini kita jadikan kebersamaan di tengah perbedaan baik agama suku dan budaya.
Pun Edward sapaan akrab Edward Syah Pernong menjelaskan, “jika kita ini patutlah berbangga karena di tengah-tengah kita ada seorang gubernur Ridho Ficardo yang sopan tutur katanya dan punya pemikiran yang peduli, dan merakyat kepada kita semua,” jelasnya.
“Kepedulian beliau dibuktikan dengan menghibahkan tanah seluas 3 hektar untuk pembangunan Hindu Center, yang tadinya hanya diminta 2 hektar oleh Parisade, namun kepedulian beliau kepada umat Hindu dihibahkan lebih menjadi 3 hektar,” tutur Pun Edward.
Sementara itu, dalam sambutanya Ridho Ficardo mengatakan, "saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Gema Sadhana yang memberikan dukungan langsung dan nyata kepada dirinya, dengan ditandatangani langsung oleh ketua umum pusat bapak A.S Kobalen. M.Phil dan ketua Provinsi Lampung Bli Made Suarjaya, SH. MH,” ungkapnya
Ridho Ficardo menjelaskan, hari ini Provinsi Lampung di tahun ke-3 mendapat penghargaan terbaik penanganan, penanggulangan konflik sosial. Ini berkat kerjasama antara Forkopimda Provinsi Lampung dan seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat se-Provinsi Lampung.
Karena sebagai gubernur Lampung, lanjut Ridho Ficardo, "saya juga memahami, masyarakat keturunan Bali yang ada di Lampung terbesar umat Hindu-nya setelah pulau Bali. Maka kami menganggap masyarakat keturunan Bali menjadi warga Lampung, bahkan KTP-nya saja warga Lampung,” terangnya.
“Mungkin sebagian sudah tidak ada lagi rumahnya di Provinsi Bali. Saya menganggap masyarakat keturunan Bali sudah menjadi keluarga kita semua, bagaimana kita menganggap perbedaan ini semua menjadi kekuatan. Dengan kebersamaan, kekompakan kita yang hari ini nampaknya sudah mulai terwujud,” tutur Ridho Ficardo.
“Kemarin beberapa waktu yang lalu ada permintaan dari Parisade untuk membuat Hindu Center, kebetulan kita dapat memberi bantuan untuk menghibahkan tanah seluas 3 hektar, dulu itu permintaan hanya 2 hektar. Cuma itu tergantung amal perbuatannya, ternyata begitu dikasih lebih. Mudah-mudahan kedepan dapat dibangun secara bersama-sama,” tutur Ridho Ficardo. (ida)
Comments