Kajati Lampung Kembali Meresmikan Rumah Restorative Justice di Desa Bogorejo
OTENTIK (PESAWARAN) – Kepala Kejaksaan Tingggi (Kajati) Lampung, Bapak Nanang Sigit Yulianto S.H, M.H didampingi pejabat utama pada Kejaksaan Tinggi Lampung kembali meresmikan Rumah Restorative Justice di desa Bogorejo, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran pada hari Selasa 18 April 2022, pada acara kali ini turut hadir Bupati Pesawaran serta unsur Forkopimda Kabupaten Pesawaran, Selasa (19/4/2022).
Adapun tema
Restorative Justice pada (RJ) kali ini adalah Lamban Keadilan Jejama yang
memiliki arti Rumah Keadilan Bersama, filosofi penyebutan Rumah dikarenakan
rumah merupakan suatu tempat semua orang kembali untuk berkumpul dan mencari
solusi dari permasalahan, maka diharapakn pembentukan rumah Restorative Justice
ini dapat menjadi tempat penyelesaian masalah atau sebagai tempat musyawarah
masyarakat sebelum masuk ke ranah penegak hukum, khusunya masyarakat yang
berada di desa Bogorejo Kecamatan, Gedongtataan, Kabupaten
Pesawaran.Pembentukan rumah restorative justice ini sebagai bukti keseriusan
Kejaksaan yang dalam hal ini diwakili Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, dalam
menjalankan salah satu fokus pembangunan hukum di Indonesia, yaitu berkaitan
dengan implementasi restorative justice sebagaimana yang diatur dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di mana Arah Kebijakan
dan Strategi Bagian Penegakan Hukum Nasional ditujukan pada perbaikan sistem
hukum pidana dan perdata, yang strateginya secara spesifik berkaitan dengan
penerapan keadilan restoratifAcara peresmian ini merupakan peresmian ke-8 rumah
restorative justice dimana sebelumnya telah di laksanakan peresmian rumah
restorative justice di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung tentunya
pembentukan dan peresmian ini akan terus berlangsung di seluru Kabupaten
Se-Provinsi Lampung.
Pada
kesempatan yang sama Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung beserta rombongan
mengunjungi kantor Kejaksaan Negeri Pesawaran yang baru sekaligus meresmikan
menempati kantor baru ditandai dengan pengguntingan pita dan Tausyiah serta
Doaa bersama. (ida/rls)
Comments