Bukti Negara Hadir, PLN Salurkan Stimulus Listrik Pemerintah Rp 24,23 Triliun saat Pandemi
OTENTIK
(JAKARTA) – Rabu (1/6/2022), peran pemerintah dalam memberikan
akses listrik yang adil, merata dan terjangkau terwujud dari kebijakan stimulus
tarif listrik sepanjang pandemi Covid-19 melanda. PT PLN (Persero) sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen terus melaksanakan amanat dari
pemerintah untuk memberikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau bagi
masyarakat.
Direktur
Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan pemerintah selama pandemi ini sudah
memberikan stimulus tarif listrik khususnya bagi masyarakat. Sepanjang tahun
2020 sejak April pemerintah menyalurkan Rp13,15 triliun kepada 33,02 juta
pelanggan. Untuk tahun 2021, alokasi anggaran untuk stimulus listrik sebesar
Rp11,08 triliun kepada 31,94 juta pelanggan.
"Stimulus
tersebut bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah selama
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada masyarakat.
Penyaluran stimulus oleh PLN kepada masyarakat berjalan baik," ujar
Darmawan.
Darmawan juga
merinci, selama pandemi kemarin, pemerintah dan PLN memberikan stimulus
pemakaian listrik gratis dan diskon 50% bagi Pelanggan golongan rumah tangga
daya 450 Volt Ampere, bisnis kecil daya 450VA dan industri kecil daya 450 VA.
"Sedangkan
untuk golongan rumah tangga daya 900VA bersubsidi juga diberikan
stimulus," ujar Darmawan.
Selain itu,
PLN juga memberikan pembebasan biaya beban atau abonemen dan pembebasan
ketentuan rekening minimum 50 persen untuk pelanggan industri, bisnis dan
sosial.
"Upaya
ini menjadi bukti konkrit bahwa negara hadir untuk menjaga masyarakat. PLN juga
terus meningkatkan keandalan listrik bagi masyarakat," ujar Darmawan.
Upaya
hadirnya negara untuk menjaga daya beli masyarakat dirasakan oleh Yulianingsih
(39 tahun), ibu rumah tangga yang menjadi pelanggan R1/450 VA di Cengkareng.
Yulianingsih
berterima kasih atas perhatian pemerintah yang telah memberikan stimulus
listrik melalui PLN. Pasalnya, selama pandemi Covid-19, pekerjaan suaminya
menjadi terganggu dan dirinya tidak bisa mencari penghasilan tambahan untuk
keluarga akibat berlakunya pembatasan.
“Stimulus
listrik tersebut sangat membantu saya, meringankan beban kehidupan. Terima
kasih banyak karena saya sudah mendapatkan bantuan selama pandemi ,” katanya.
Senada,
Andre, pedagang sate dan tongseng di Bekasi, pun mengamini bahwa pandemi sangat
mempengaruhi penjualannya.
“Dengan
adanya keringanan pembayaran listrik PLN dari pemerintah, saya bisa menyisihkan
untuk hal lain yang lebih penting. Sehingga mampu menopang usaha yang
dirintisnya,” ungkapnya. (ida/rsl)
Comments