Polres Pringsewu Dibantu TNI Amankan Aksi Flashmob DPD PKS Menolak Kenaikan Harga BBM
OTENTIK (PRINGSEWU) – Puluhan Aparat Kepolisian Polres
Pringsewu dibantu TNI diterjunkan mengamankan aksi Flashmob (gerakan kilat)
yang dilakukan kader partai keadilan sejahtera (PKS) kabupaten Pringsewu di
Kompleks Tugu Gajah Pringsewu, Sabtu (10/9/2022).
Aksi flash
mob dengan berdiri melambaikan bendera merah putih dan bendera PKS itu diikuti
sekitar 50 orang dan dilakukan sebagai upaya menyampaikan aspirasi penolakan
kenaikan harga BBM.
Kabag Ops
polres Pringsewu kompol Hi Kisron mengatakan, Aksi Flashmob menolak kenaikan
harga BBM itu diamankan puluhan aparat kepolisian dan TNI dari jajaran Kodim
0424 Tanggamus.
Menurut Kabag
Ops Pengamanan tersebut merupakan salah satu tugas pokok untuk menciptakan
keamanan dan ketertiban masyarakat. Para personel juga dilakukan pengecekkan
kesiapan sebelum pengamanan.
“Untuk
personel yang kita turunkan ada 50 personel gabungan, dan telah menempati
ploting pengamanan yang ditentukan," kata Kabag Ops Polres Pringsewu,
Kompol Hi Kisron disela-sela aksi.
Terpisah,
Ketua Bidang Kepanduan DPD PKS Kabupaten Pringsewu, Wahid mengatakan, kegiatan
tersebut dilakukan sebagai respon atas kebijakan pemerintah yang menaikkan
harga BBM bersubsidi dan non subsidi.
Sebab kata
dia, pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
pada Sabtu (3/9/2022) mengeluarkan
pengumuman terkait kebijakan kenaikan harga BBM. Tiga jenis BBM yang mengalami
kenaikan itu antara lain, Pertalite, dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per
liter.
Kemudian, BBM
jenis Solar Subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, serta Pertamax
nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter, menjadi Rp 14.500 per liter.
"Aksi
ini kita lakukan untuk menyampaikan kepada masyarakat, bahwa PKS menolak
kebijakan kenaikan harga BBM itu," kata Wahid.
Menurut
Wahid, DPD PKS kabupaten Pringsewu itu
meminta, agar pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI agar meninjau kembali
kebijakan penaikan harga BBM tersebut.
Pasalnya kata
dia, dengan naiknya harga BBM itu, tentu akan berdampak terhadap kenaikan sejumlah
bahan komoditas pangan dan bahan pokok lainya.
"Karena
kalau BBM sudah naik, tentu bahan pokok lainnya juga akan ikut naik,"
ujarnya.
Selain itu
kata dia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai yang sangat konsisten
menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Bahkan,
semenjak wacana pemerintah Jokowi bakal menaikan harga minyak subsidi itu,
pucuk pimpinan PKS sudah dengan lantang mengkritik kebijakan itu untuk
dibatalkan. (*/ida/rls)
Comments