Tingkatkan Mutu Pelayanan, Puluhan Personel Polres Pringsewu Ikuti Pelatihan
OTENTIK
(PRINGSEWU) – Polres Pringsewu Polda Lampung
menggelar pelatihan peningkatan kemampuan Pelayanan Publik dan Membuat konten
media sosial. Rabu (9/11/22).
Pelatihan
yang berlangsung di aula Mapolres setempat itu dibuka oleh Kapolres Pringsewu
AKBP Rio Cahyowidi yang diwakili Kabag SDM Kompol Efendi Koto, SH dengan
menghadirkan dua narasumber dari institut Bhakti Nusantara (IBN) Pringsewu dan
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tanggamus, Lampung.
Kegiatan
pelatihan tersebut diikuti oleh puluhan personel Polres Pringsewu yang bertugas
pada ruang pelayanan publik baik yang ada di Polres maupun di Polsek
jajarannya. Diantaranya anggota pelayanan SPKT, SKCK, Satpas dan Samsat
Kabag SDM Kompol
Efendi Koto mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi menjelaskan bahwa
program pelatihan ini merupakan bagian dari program prioritas Kapolri untuk
meningkatkan kemampuan personel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kegiatan
ini bentuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dilingkungan Polres
Pringsewu khususnya dibidang pelayanan publik," tutur Kompol Efendi koto
saat dikonfirmasi awak media dimapolres setempat.
Selain
pelatihan peningkatan pelayanan, peserta pelatihan juga dilatih kemampuan tentang bagaimana cara membuat konten menarik
untuk di Upload ke Media Sosial
"Sebagaimana
kita ketahui di era digital saat ini media sosial sangat penting untuk
menunjang kelancaran tugas kepolisian dan juga sebagai sarana untuk menerima
masukan dari masyarakat," terangnya
Efendi Dia
berharap, setelah mengikuti Pelatihan para peserta pelatihan mampu meningkatkan
kualitas pelayanan ditempat tugasnya masing-masing.
Sementara
itu, Dini Pepilina selaku pemateri menyampaikan bahwa sebagai garda terdepan
pelayanan, aparat kepolisian harus membiasakan 5S yakni senyum, sapa, salam,
sopan, dan santun.
Sambungnya,
masyarakat malu itu, karena masyarakat malas berurusan dengan polisi, tetapi
rindu didekati polisi sebagai pengayom di tengah-tengah masyarakat.
“Tuntutan
masyarakat terhadap polisi itu harus ramah dan nyaman. Mereka enggak mau tahu
polisi itu ada masalah apa, yang penting, ketika meminta dilayani harus baik
dengan senyuman, dan itulah masyarakat,”
jelasnya.
Selain 5S,
seorang polisi juga, harus memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik dan
memahami psikologi masyarakat.
“Polisi itu
harus memahami psikologi masyarakat, ada yang harus tegas, ada pula yang harus
dihadapi dengan lemah lembut. Jika seorang polisi memahami karakter ini, saya
yakin, ada interaksi yang ideal, dan polisi jadi pengayom masyarakat berjalan
sebagaimana yang diinginkan,” tuturnya.
Pada
pelatihan itu, juga dipaparkan pentingnya media sosial sebagai sarana
komunikasi kepada masyarakat yang disampaikan oleh Dosen IBN Taufik, M.Ti.
(ida/rls)
Comments