Polres Lampung Tengah Beberkan Kaitan Tewasnya Bos JPP dan Seorang Wanita di Kost Bandarlampung
OTENTIK (LAMTENG) – Polisi menduga erat ada
kaitan terkait tewasnya ARP seorang direktur JPP dengan seorang wanita yang
juga ditemukan tewas di sebuah kos-kosan yang berada di wilayah Way Dadi
Sukarame, Bandar Lampung.
Karena dari
sejumlah keterangan dilokasi juga rekaman CCTV, serta warga yang melihat wanita
tersebut pergi meninggalkan rumah korban pada pagi hari.
Berbekal
sejumlah informasi dan beberapa bukti di lokasi, Polisi memburu NI, karena
diduga ada kaitanya dengan tewasnya Bos
Jaya Putra Perkasa (JPP) yakni ARP.
Untuk itu,
jajaran Sat Reskrim Polres Lampung Tengah Polda Lampung, mengungkap penyebab
tewasnya ARP di rumahnya yang berada di Kp. Purwodadi Kecamatan Trimurjo,
Lamteng dan kaitanya dengan NI, wanita yang ditemukan tak bernyawa di kos-kosan
Way Dadi Kecamatan Sukarame Bandar
Lampung pada Minggu (18/12/2022).
Menurut Kasat
Reskrim AKP Edi Qorinas,SH.,MH mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie
Fahlevi Sanjaya,S.I.K.,M.S, bermula dari ditemukannya mayat berjenis kelamin
laki-laki, yang diduga korban bunuh diri (minum cairan pembersih lantai), di
Dusun I Kampung Purwodadi Trimurjo Lamteng.
Belakangan
jasad tersebut adalah ARP (37), warga Jakarta Selatan yang berdomisili di Dusun
1 Kampung Purwodadi Trimurjo Lampung
Tengah.
Kasat Reskrim
mengatakan, berawal dari asisten rumah tangga ARP yang memberikan informasi ke
sopir pribadi korban, yang mengatakan Bosnya (ARP), belum keluar dari kamar
pada Sabtu (17/12/2022) pagi.
Dijelaskan
oleh Kasat, singkat cerita pada hari esoknya setelah 2 orang suruhan ayah
Almarhum meminta masuk ke dalam rumah malalui atap, untuk mencari tahu keadaan
putranya yang mengunci rumah dari dalam hingga orang lain tidak bisa masuk.
“Kedua orang
suruhan tersebut yang masuk melalui atap rumah, menemukan korban di dalam kamar
dengan posisi tertelungkup dan dari mulutnya mengeluarkan darah, namun sudah
tidak bergerak,”jelasnya.
Terkait
meninggalnya ARP, keluarga dan warga sekitar langsung melaporkan peristiwa
tersebut ke Polisi. Petugas yang mendapatkan laporan ikwal ditemukan Direktur
JPP SPBU Ganjar Sari Kota Metro terebut, dalam keadaan sudah meninggal dunia
didalam kamarnya, langsung menuju tempat kejadian perkara, untuk melakukan olah TKP.
Dari lokasi,
jelas Kasat Reskrim, Polisi yang melakukan olah TKP menemukan beberapa helai
rambut ukuran panjang di duga milik wanita, kemudian petugas juga menemukan
bercak merah di lantai dan di kapas yang menyerupai darah.
Selain itu,
ditemukan juga bercak merah di bagian seprai kasur dan Polisi turut mengamankan
rekaman CCTV, yang ada di rumah itu.
AkP Edi
Qorinas memaparkan, selain sejumlah bukti yang ditemukan dilokasi, Polisi juga
membuka rekaman kamera pengawas. Dari CCTV tersebut, petugas melihat ada seorang perempuan tidak di kenal. Petugas
menduga wanita itu berada satu rumah dengan korban.
Selanjutnya
Petugas menghimpun berbagai informasi dari warga sekitar, terkait identitas
wanita yang keluar dari pintu gerbang rumah korban.
“Petugas
meminta keterangan sejumlah warga, yang
mengetahui ciri-ciri wajah perempuan itu, kemudian mencocokan dengan rekaman
CCTV. Ternyata saat wanita keluar dari pintu gerbang rumah korban, ada warga
yang melihatnya, ” papar Kasat Reskrim.
Dari kamar
tempat ditemukannya jenazah ARP, Polisi menemukan cairan pembersih lantai di
dekat tubuh korban.
“Ada dugaan
korban telah meminum cairan pembersih lantai tersebut,” terang Kasat Reskrim.
Barang-bukti
yang ditemukan petugas di dalam kamar milik Direktur JPP, tersebut yakni botol
cairan pembersih lantai merk Vixal yang masih ada isi cairan sekira 2/3 botol
serta ditemukan tempat minum botol plastik taperwer warna biru yang masih ada
cairan di duga campuran pembersih lantai Vixal kurang lebih 100 ML. Ditemukan juga 1 botol air mineral ukuran 600
ML yang sudah kosong.
Kemudian ada
2 Unit Hp milik korban yang hilang dan kunci kamar yang juga tidak ada di
tempat. Meskipun pemiliknya sudah meninggal dunia, dan 2 unit Hp milik korban
hilang, namun akun Facebook milik ARP, diketahui masih aktif.
Kemudian Tim
Tekab 308 Presisi Polres Lamteng dan Polsek Trimurjo melakukan pengembangan
kasus tersebut, akhirnya petugas berhasil mengidentifikasi wanita tersebut.
Berdasarkan
bukti yang di dapat dilokasi penemuan mayat pengusaha SPBU tersebut, Polisi
menduga Wanita yang tertangkap kamera pengawas ada kaitan dengan tewasnya ARP.
Karena setelah wanita itu keluar rumah, ARP ditemukan sudah tidak bernyawa
lagi.
Selanjutnya
Kasat Reskrim, menegaskan kaitan
tewasnya ARP dengan NI (27) seorang wanita yang juga ditemukan sudah
tidak benyawa di sebuah Kos-kosan di kawasan Way Dadi, Kecamatan Sukarame
Bandar Lampung, diduga wanita itu
mengetahui penyebab meninggalnya Bos JPP. Kemudian kecurigaan Polisi semakin kuat karena 2 Hp milik korban
hilang.
“Dari hasil
pengembangan dan keterangan yang di dapat, wanita yang tertangkap kamera
pemantau saat meninggalkan rumah ARP, ada warga yang melihatnya ketika keluar
dari pintu gerbang,” katanya.
Karena
itulah, sambung AKP Edi Qorinas, Polisi terus mencari keberadaan wanita tak
dikenal yang diduga sempat satu rumah bersama korban tersebut.
Setelah
melakukan penyelidikan, didapat informasi keberadaan wanita yang terekam CCTV
yakni mengontrak disalah satu kontrakan di kawasan Way Dadi Sukarame Bandar
Lampung. Polisipun langsung bergerak
mencari keberadaan wanita tersebut.
“Saat Polisi
datang di lokasi kos-kosan, yang diduga tempat NI mengontrak, mendapati satu
pintu kamar kontrakan sedikit terbuka. Dan saat itu, petugas belum berani masuk
kekamar tersebut. Untuk masuk ke kamar
itu Polisi terlebih dahulu memanggil sejumlah tetangga kamar korban untuk
bersama-sama melihat kondisi NI, ” terangnya.
Kemudian
warga sekitar juga RT setempat serta Bhabinkamtibmas Polsek Sukarame memanggil
Tim Medis yang ada di sekitar lokasi dan dari hasil keterangan medis yang
datang memeriksa NI di TKP, ia mengatakan korban sudah meninggal dunia.
“Selanjutnya
warga dan RT beserta Bhabinkamtibmas membawa Jenazah NI, ke Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Lampung, untuk dilakukan outopsi. Setelah jenazah diangkat,
Polisi menemukan 2 unit Hp yang diduga milik ARP dibawah jenazah NI beserta
kunci kamar korban ARP, didalam tas milik NI,”Imbuhnya.
Sehingga
Kasat Reskrim menjelaskan, kaitanya mengapa NI dicari Polisi, karena dari
sejumlah bukti dan keterangan yang didapat petugas pada saat olah TKP dirumah
Korban ARP, mengarah ke wanita berisinial NI (27) asal Kecamatan Seputih Raman
Kabupaten Lampung Tengah tersebut.
“Dari
beberapa bukti dan sejumlah saksi, termasuk rekaman CCTV, mengarah ke NI.
Bahkan Polisi juga menemukan dua unit Hp milik ARP, dibawah jazad NI serta
kunci kamar milik ARP juga ditemukan petugas didalam tas milik NI,” pungkasnya.
(hendri/humas lt)
Comments