Pemkab Pesawaran Terus Melakukan Berbagai Terobosan dalam Mengurangi Angka Kemiskinan
OTENTIK (PESAWARAN) – Pemerintah Kabupaten
Pesawaran, terus melakukan berbagai macam upaya dan mengeluarkan berbagai
terobosan dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada di Bumi Andan Jejama.
Bupati
Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, sejak tahun 2016 Kabupaten Pesawaran
memiliki trend positif dalam setiap tahunnya untuk mengentaskan angka
kemiskinan yang ada di Bumi Andan Jejama.
Dirinya
mengatakan, pada tahun 2022 ini Pemkab Pesawaran menjadi kabupaten nomor dua
terbaik di Provinsi Lampung dalam penurunan angka kemiskinan yang mencapai
1,26%.
"Di
tahun 2021 angka kemiskinan kita 15,11% kemudian di akhir tahun ini menurut
data angka kemiskinan kita di 13,85%, dan kita menjadi kabupaten penurunan
terbanyak kedua di Provinsi Lampung terkait dalam upaya penurunan angka
kemiskinan," ujarnya. Jumat 30 Desember 2022.
Menurutnya,
untuk mengurangi angka kemiskinan pihaknya telah memiliki berbagai macam
program yang telah dijalankan, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru,
meningkatkan kesempatan usaha bagi kelompok miskin, serta menjalin kerja sama
dengan lembaga sosial yang ada.
"Kita
juga bekerja sama dengan BAZNAS Pesawaran, untuk melindungi masyarakat kurang
mampu dari ketidakberdayaannya melalui inovasi Program Berkah Benar Berkat Bapa
Siji yang terdiri atas Pemberian Beras Sedekah, Bedah Rumah, kemudian Bedah
rumah layak sehat, serta Bantuan Pangan Kaum Duafa Siap Saji bagi masyarakat
yang kurang mampu," ujar dia.
Sejalan
dengan hal tersebut, tingkat pengangguran di Kabupaten Pesawaran juga mengalami
penurunan dari angka 4,64% ke 4,19%, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
peningkatan kualitas SDM di tahun berikutnya menjadi tantangan bagi Kami untuk
terus berupaya memaksimalkan serapan tenaga kerja sehingga kedepan angka
pengangguran dapat mencapai kondisi minimal.
"Untuk
menghidupkan perekonomian masyarakat desa, kita mengembangkan potensi ekonomi
lokal dan usaha-usaha produktif dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita
mereka, lalu kita berkoordinasi kebijakan dan program antara pusat, provinsi
dan daerah yang baik untuk membantu dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten
Pesawaran," kata dia.
Dirinya
mengatakan, selain upaya penurunan angka kemiskina pihaknya juga tengah berupaya
dalam peningkatan derajat kesehatan, kemudahan akses pendidikan, dan
peningkatan pendapatan melalui pemberdayaan masyarakat lokal.
"Dengan
segala program pembangunan yang strategis, tentu ini menjadi stimulus untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Pesawaran, pada tahun ini
memang ada kenaikan namun tidak terlalu signifikan, di tahun ini angka IPM kita
mencapai 66,70%," katanya.
Selanjutnya
pada perkembangan perekonomian daerah di Kabupaten Pesawaran sejak Pendemi
Covid-19 perekonomian mengalami kontraksi hingga -1,26% pada Tahun 2020. Pada
Tahun 2021 perekonomian daerah mulai menggeliat dan sektor-sektor ekonomi
potensial seperti Pertanian, Industri Pengolahan, dan Perdagangan Besar dan
Eceran kembali bangkit sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi pada angka
2,08%.
Beriringan
dengan peningkatan ekonomi tersebut, angka inflasi di Kabupaten Pesawaran juga
masuk kategori terkendali pada angka 2,13 (merujuk data inflasi Kota Bandar
Lampung, Lokus Survey BPS terdekat) yang artinya bahwa harga barang dan jasa
cukup terkendali sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah tidak terlalu
terpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi di pasaran.
Pun dari sisi pemerataan pendapatan yang diukur berdasarkan Indeks Gini menunjukkan
capaian yang baik pada angka 0,299, yang berarti bahwa tingkat ketimpangan
pendapatan penduduk cukup rendah sehingga disparitas antar jenjang
kesejahteraan masyarakat berada pada level yang merata.
Sejalan
dengan perkembangan perekonomian daerah, Pendapatan per kapita yang dicirikan
terhadap Nilai PDRB dan Jumlah penduduk menunjukkan tren peningkatan hingga
mencapai 23,86 juta per tahun. Beriringan dengan hal tersebut, sektor pertanian
yang masih berkontribusi paling besar terhadap perekonomian daerah, menunjukkan
kinerja yang baik pada sisi perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP). Sebelum
Pandemi Covid-19, NTP berada pada angka 102,51, sempat mengalami penurunan ke
angka 94,73 ketika Pandemi melanda, saat ini pada Tahun 2021 kembali pulih pada
angka 101,22.
Kedepan
Pemerintah Kabupaten Pesawaran akan terus berupaya untuk meningkatkan
pertumbuhan perekonomian daerah sehingga berdampak terhadap kesejahteraan
masyarakat, peningkatan daya saing daerah, dan pemerataan pembangunan.
(hendri/kmf)
Comments