Berkunjung ke Pringsewu, Presiden Jokowi dan Gubernur Ridho Serap Aspirasi Petani
OTENTIK (PRINGSEWU)–Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masalah bidang pertanian yang kerap menjadi halangan bagi petani adalah pengairan. Pada kunjungan ini Presiden bersama Gubernur menyerap aspirasi petani yang disampaikan lewat dialog.
"Di Indonesia, kita punya 231 waduk dan bendungan. Ini masih sedikit dibandingkan dengan negara-negara lainnya," kata Presiden pada temu petani Lampung, di Dusun Pelayangan, Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Sabtu (24/11/2018).
Kunjungan
ini bersama Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo, Ibu Negara Iriana Joko
Widodo, dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Pada pertemuan itu, Jokowi
mengatakan terciptanya waduk dan bendungan yang memadai merupakan tugas antara
pusat, daerah, dan masyarakat.
"Inilah pekerjaan untuk menyediakan air untuk sawah dan irigasi. Kita masih kekurangan tampungan air dalam jumlah besar. Irigrasi premier, sekunder, dan tersier harus dilengkapi. Ini pekerjaan kita agar panen yang biasanya satu kali menjadi dua kali, yang dua kali bisa menjadi tiga kali," ujar Presiden.
Selain itu,
Jokowi juga menyoroti penggunaan Dana Desa (DD). Pada 2015, Pemerintah Pusat
menggelontorkan DD Rp20,7 triliun. Dilanjutkan, pada 2016 Rp46,9 triliun. Lalu
di 2017 Rp60 triliun, dan di 2018 sebesar Rp60 triliun. "Hati-hati
menggunakan dana desa. Harus dimanfaatkan dengan baik jangan dimasukan kedalam
kantong pribadi. Hati-hati untuk para kepala desa," kata Kepala Negara.
Kesempatan itu dimanfaatkan Jokowi berdialog dengan petani Kopi, cokelat, jagung, dan padi. Presiden menanyakan kesulitan petani. "Jika dikatakan ada petani yang bermasalah terhadap ketersediaan pupuk, nanti saya akan bicarakan kepada Pak Gubernur dan Ketua Forum Komunikasi Petani Lampung Berjaya," ujar Presiden.
Di akhir
sambutannya, Jokowi mengajak seluruh warga masyarakat Lampung bekerja keras
bersama menjadikan Indonesia semakin maju dan berkembang. "Tanpa kerja
keras, negara kita tidak akan maju. Kita harus lebih maju dengan negara lain,
birokrasi dan masyarakat harus bekerja sama dalam membangun Indonesia,"
kata Presiden.
Kepada Presiden, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, mengatakan Lampung merupakan Provinsi dengan Nilai Tukar Petani (NTP) yang selalu tertinggi di Pulau Sumatera. "NTP Lampung tertinggi di Sumatera, seperti pada komoditas tanaman kopi, dengan begitu kehidupan petani di Lampung meningkat," ujar Henry.
Peningkatan
NTP Lampung sendiri, pada Oktober 2018 tercatat sebesar 106,50. Pada kunjugan
itu, Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan kerja sama Koperasi Petani
Indonesia (KPI) Lampung, KPI Pringsewu, KPI Tanggamus, dan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) dengan Bulog Divre Lampung. (ida/humas prov lampung)
Comments