Gubernur Ridho Dapat Penghargaan "Ina Entrepreneur Award"
OTENTIK (BANDARLAMPUNG )–Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mendapat
penghargaan dalam ajang Innovation Network Of Asia (INA) Entrepreneur Award
2018 yang digelar di Glass House, Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Lt 8
Kompleks SCBD Jakarta, Rabu (5/12/2018) sore.
"INA Entrepreneur Award 2018 merupakan ajang penghargaan bagi kepala
daerah yang kreatif, inovatif, dan entrepreneurial," kata Kepala Bagian
Humas Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung, Heriansyah, di Bandarlampung,
Rabu (5/12/2018).
Ia menyebutkan, hanya empat kepala daerah se-Indonesia yang berhasil meraih
penghargaan di ajang tersebut, yakni Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo untuk
kategori Pariwisata, Gubernur Riau untuk kategori Pariwisata, Gubernur Jawa
Timur untuk kategori Investasi, dan Gubernur Sulawesi Tengah juga untuk
kategori Investasi.
Menurutnya, keberhasilan Gubernur Ridho mengembangkan sektor pariwisata tentu
tidak terlepas dari keberhasilan membangun sektor lain yang " link and match"
dengan sektor pariwisata.
Ia mencontohkan, pembangunan infrastruktur jalan menuju akses-akses destinasi
wisata, beroperasinya transportasi Bus Trans Lampung yang mempermudah
konektivitas antarwilayah di Lampung, serta renovasi Bandara Radin Inten II
yang dalam waktu dekat ini akan berstatus sebagai bandara internasional.
INA Entrepreneur Award 2018 ini diselenggarakan oleh Philip Kotler Center For
ASEAN Marketing (PK CAM) bekerjasama dengan International Council for Small
Business (ICBS).
Sedangkan untuk proses seleksi dan penilaian, PK CAM bekerjasama dengan tiga
asosiasi kepala daerah, yaitu APPSI (Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh
Indonesia) APKASI (Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia), dan
APEKSI (Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia).
Founder dan Chairman MarkPlus Inc, yang juga salah satu tri-founder PK CAM
Hermawan Kertajaya, menyatakan bahwa lahirnya apresiasi dari tiga aspek
kreatif, inovatif dan entrepreneurship diharapkan dapat menyelesaikan berbagai
permasalahan mulai dari kemiskinan, layanan kesehatan, layanan pendidikan,
pariwisata, perdagangan, sampai peningkatan Investasi. (ida/red)
Comments