Gubernur Ridho Imbau para Kepala Desa Tetap Menjaga Netralitas dan Dapat Menempatkan Posisinya
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Gubernur
Lampung M Ridho Ficardo mengharapkan aparatur negara untuk tidak
apatis terhadap politik.
"Sebagai aparatur negara dan bagian dari Tiga Pilar, terutama TNI-Polri
memang tidak memiliki hak suara. tetapi tidak boleh apatis terhadap politik.
Kenapa, karena semua proses-proses kebangsaan dan kenegaraan sangat dipengaruhi
oleh proses-proses politik," tegas Gubernur Ridho saat menghadiri kegiatan
Apel Tiga
Pilar (Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah) di
Bandarlampung, Kamis (13/12/2018).
Karena itu, lanjutnya, sebagai aparatur negara, baik secara langsung maupun
tidak langsung memiliki tanggung jawab untuk menjaga proses demokrasi yang sedang
berlangsung di Indonesia.
Menurutnya, sebagai aparatur negara, menjadi tanggung jawab agar proses
demokrasi ke depan esensinya didapatkan.
Sebagai aparatur negara, Gubernur Ridho juga mengimbau kepada para kepala desa
untuk tetap menjaga netralitas dan dapat menempatkan posisinya sebagai aparatur
negara terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ia juga menyatakan bahwa saat ini pembangunan di Provinsi Lampung berkembang
dengan sangat pesat. Berbagai penghargaan diperoleh oleh Pemprov Lampung, yang
terbaru adalah penghargaan terbaik nasional kedua dalam penanganan terorisme.
"Dengan pesatnya pembangunan di Lampung, berbagai penghargaan berhasil
kita raih. Terbaru adalah terbaik nasional kedua penanganan terorisme. Tapi
penghargaan tidak akan bisa kita raih tanpa kerjasama yang baik dengan semua
elemen yang ada, baik itu TNI, Polri, jajaran forkopimda dan seluruh masyarakat
Lampung. Tanpa itu semua omong kosong Lampung bisa mendapat penghargaan,"
kata Gubernur Ridho
Kegiatan Apel Tiga
Pilar yang di gelar oleh Polda Lampung ini juga turut dihadiri oleh
Kapolda Lampung Irjen Purwadi Ananto, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan,
serta 1.684 orang lainnya dari forkopimda, pimpinan TNI-Polri dan perwakilan
Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan kepala desa/lurah se-Lampung. (ida/red)
Comments