Gubernur Berharap Jadi Ruang Diskusi Konstruktif Menjawab Tantangan Pembangunan Perempuan dan Anak
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi berharap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
Perempuan dan Anak tahun 2023 dapat dimanfaatkan secara maksimal dan menjadi
ruang diskusi konstruktif dalam melahirkan berbagai solusi gagasan guna
menjawab isu dan tantangan pembangunan bidang perempuan dan anak ke depan.
Harapan
Gubernur itu disampaikan Sekdaprov Fahrizal Darminto saat membuka Musrenbang
Perempuan dan Anak di Ballroom Pesawaran Swiss Belhotel, Selasa (07/03/2023).
Pada
kesempatan itu, Fahrizal menyampaikan bahwa Gubernur Arinak menyambut baik tema
Musrenbang yaitu
"Pemantapan
Sumber Daya Perempuan dan Anak yang Berdaya Saing dalam Rangka Meningkatkan
Perekonomian Menuju Lampung Berjaya.”
“Objek dan
Subjek nya itu adalah perempuan dan anak, selain perempuan dan anak menjadi
objek yang kita rencanakan, perempuan dan anak juga menjadi subjek dalam
pembangunan, sehingga dapat berdaya saing, setelah dapat berdaya saing maka
diharapkan menuju Lampung Berjaya,” ujar Fahrizal.
Rangkaian
proses Musrenbang merupakan komitmen untuk menciptakan keselarasan pandangan
dan harapan dari seluruh pelaku pembangunan dalam memadukan strategi,
kebijakan, program dan kegiatan prioritas untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Menurut
Fahrizal, perempuan perlu berdaya dalam arti perannya dalam ekonomi perlu
ditingkatkan guna mendorong ekonomi sebuah negara.
Perempuan
juga perlu berdaya adaptif dengan kondisi kekinian, bagaimana dia mampu
memberdaya potensi dirinya, berprestasi, mengaktualisasi intelektualisasi diri,
bermanfaat bagi lingkungan, dengan tetap menjalankan tanggung jawabnya bagi
keluarga.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak Kabupaten/Kota
Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri mengatakan maksud dan tujuan dari
musrenbang ini dalam rangka menyinkronkan perencanaan dan penganggaran urusan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta urusan pengendalian
kependudukan dan Keluarga Bencana (KB) untuk tahun 2024. Juga sekaligus mensinergikan
program dan kegiatan tahun 2023. (hendri/adpim)
Comments