Anggota DPRD AR Suparno Sosialisasi PIP di Lingkungan 2 Kelurahan Rajabasa Jaya
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Anggota DPRD
Provinsi Lampung fraksi PDI Perjuangan AR. SUPARNO, SE beserta Tim hadir di
Lingkungan 2 Kelurahan Rajabasa Jaya, kecamatan Rajabasa, kota Bandar Lampung,
Sabtu (11/3/2023).
AR
Suparno S.E selaku anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Lampung hadir dalam kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi
Pancasila (PIP) bersama 2 orang narasumber, Ustadz Suparman Abdul Karim dan AKP
(purn) A. Basri Dina.
"Bapak
Ibu yang saya hormati, bahagia sekali hadir disini, rupanya warga sini sebagian
besar satu daerah dengan saya, saya Gombong juga, Alhamdulillah ketemu saudara
semuanya",ujarnya.
AR.
Suparno menjelaskan, kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan
Wawasan Kebangsaan ini merupakan kegiatan rutin wakil rakyat DPRD Provinsi
Lampung yang digelar setiap satu bulan sekali untuk membumikan Pancasila
sebagai Ideologi negara.
"
Sosialisasi Ideologi Pancasila sangatlah penting terutama untuk generasi muda,
pada saat ini justru sepertinya mungkin mulai terlupakan oleh karena itu
pentingnya kita untuk mensosialisasikan apa yang dikatakan ideologi Pancasila
itu, harapannya ibu bapak yang hadir dapat mengimplementasikan dalam kesehariannya",
ujarnya
Pemateri
pertama, AKP. (purn) A. Basri Dina, SH.MH dari POKDARKAMTIBMAS kota bandar
lampung mengatakan bahwa Pancasila bukan barang baru.
"Bapak
ibu warga Rajabasa Raya pasti sudah mengenal Pancasila sejak dulu, penggali Pancasila yaitu bapak Soekarno pada
sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengutarakan tentang 5
Sila yang akan di jadikan pedoman, atau landasan negara", ungkapnya.
Kembali
diterangkan oleh pemateri yang merupakan pensiunan anggota kepolisian Polda
Lampung ini, sejarah singkat dari Pancasila sudah ada sejak zaman kerajaan di
nusantara.
"Nilai
- nilai Pancasila sebenarnya sudah ada sejak abad ke-7, dari zaman Sriwijaya,
dan ada di zaman kerajaan Majapahit di abad ke-12, nilai pancasila dapat dilihat
dari buku buku sepert Sutasoma, buku negara kartagama, dan
sebagainya",ujarnya.
Narasumber
kedua, Ustadz Suparman abdul karim ketua Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) PDI
Perjuangan Provinsi Lampung, kembali menegaskan ada kelompok kelompok yang
menolak Pancasila dan membenturkan antara Pancasila dengan Agama.
"
Ada kelompok yang membenturkan antara beragama dan bernegara. Kita harus
berhati hati apabila ada kelompok pengajian tetapi mengajak untuk membenci
negara dan seolah olah ada faham lain yang ditawarkan menjadi solusi ideologi
selain pancasila, sebaiknya kita hindari saja. orang mengaji tetapi di ajarkan
untuk membenci negara, padahal sebetulnya menjadi warga Agama yang baik pun
berbanding lurus dengan menjadi warga negara yang baik.”ungkapnya. (hendri/rls)
Comments