BKKBN Memberikan Perhatian Khusus Untuk Mengejar Empat Renstra 2014-2019
OTENTIK (JAKARTA) - Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional, Nofrijal mengatakan BKKBN memberikan perhatian
khusus untuk mengejar empat rencana strategi (Renstra) 2014-2019 yang belum
terealisasi.
Nofrijal di Jakarta, Senin (14/1/2019) mengatakan BKKBN telah menyiapkan upaya
untuk capaian sasaran strategis Program KKBPK Periode 2015-2019 dengan
memberikan perhatian khusus pada kegiatan prioritas yang mendukung program
nasional.
Mengacu pada hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Pemerintah (SKAP) tahun
2018 diketahui terdapat dua capaian Renstra BKKBN 2015-2019 yang sudah tercapai
yaitu penurunan angka putus pakai menjadi 25 persen dari target tahun 2018
dengan persentase capaian sebesar 100 persen.
Selain itu peningkatan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka panjang (MKJP)
sebesar 23,1 persen dari target tahun 2018 sebesar 22,3 persen atau persentase
capaian sebesar 103,6 persen.
Sementara empat rencana strategis yang masih perlu diperhatikan ialah penurunan
angka kelahiran total yang hampir mendekati target yaitu 2,38 per wanita usia
subur di rentang usia 15-49 tahun dari target tahun 2018 sebesar 2,31 atau
persentase capaian sebesar 97,1 persen.
Hal lainnya penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk yang mencapai 1,39 persen dari
target tahun 2018 1,23 persen, penggunaan kontrasepsi modern yang baru mencapai
57 persen dari target tahun 2018 sebesar 61,1 persen, dan kebutuhan yang tak
diinginkan dalam program KB atau unmet need yang mencapai 12,4 persen dari
target tahun 2018 sebesar 10,14 persen.
Oleh karena itu Nofrijal menyampaikan beberapa upaya untuk capaian sasaran
strategis yaitu permintaan dan pemenuhan kebutuhan alat kontrasepsi di
fasilitas kesehatan, promosi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk
bayi baru lahir, penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja,
promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
Secara internal, Nofrijal mengatakan BKKBN menerapkan sistem penghargaan dan
hukuman terhadap keberhasilan dan kegagalan capaian output, advokasi dan
fasilitasi pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Oeprasional
Keluarga Berencana atau sumber pendanaan lainnya.
Nofrijal berharap agar pihak BKKBN dapat lebih jeli dan kritis menentukan dan
memberikan bobot dalam pencapaian kegiatan yang menjadi faktor kesuksesan dalam
pencapaian hasil.
Dengan demikian BKKBN akan dapat lebih fokus dan akuntabel untuk mencapai sasaran
strategis, kata Nofrijal.
Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebagai salah satu dokumen
perencanaan yang berisikan penugasan dari pimpinan yang lebih tinggi kepada
pimpinan di bawah kendalinya untuk melaksanakan program dan kegiatan yang
memuat sasaran, indikator, target dan anggaran yang akan menjadi satu kesatuan
dalam pelaksanaan maupun pertanggungjawaban.
Perjanjian Kinerja merupakan komitmen untuk meningkatkan integritas,
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur serta menjadi dasar penetapan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), acuan evaluasi kinerja, pemberian penghargaan
dan sanksi serta menjadi pedoman dalam melakukan monitoring dan evaluasi.
Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama sebagai ukuran
keberhasilan organisasi yang terdiri dari sasaran strategis dan sasaran
program, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan. (*)
Comments