Gerakan Lampung Menabung dan Lampung Expo 2017 Ditutup

OTENTIK (PESAWARAN)–Ribuan masyarakat Lampung antusias mengikuti rangkaian kegiatan Gerakan Lampung Menabung dan Lampung Ekonomi Expo 2017. Pemerintah Provinsi Lampung menjadikan ajang ini sebagai media informasi dan komunikasi tentang hasil pembangunan daerah.
Demikian disampaikan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Adeham, saat menutup acara tersebut di Lapangan Sidototo, Gedongtataan, Pesawaran, Minggu (20/8/2017) sore.
“Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap antusiasme yang tinggi kepada peserta Gerakan Lampung Menabung dan Lampung Ekonomi Expo dengan banyaknya peserta dan pengunjung. Banyak informasi pembangunan yang disampaikan satker pemprov, pemkab, dan kalangan dunia usaha, UMKM, BUMN dan BUMD," ungkap Adeham.
Lebih lanjut Adeham menjelaskan, penyelenggaraan Lampung menabung dan Lampung Ekonomi Expo 2017 adalah media informasi dan komunikasi tentang hasil pembangunan daerah. Kemudian, untuk mempromosikanhasil pembangunan Provinsi Lampung. Selain itu, pameran dagang dan temu bisnis yang diikuti berbagai perusahaan dari dan luar Lampung.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelaksana Lukman Hakim menjelaskan, Lampung Ekonomi Expo berjalan lancar selama dua hari pameran.
"Alhamdulillah hingga beberapa jam yang lalu masih dipadati pengunjung dan pelajar. Puncaknya tadi malam kurang lebih 1.000 pengunjung hadir di berbagai stan Lampung Expo," jelas Lukman.
Pameran diikuti 23 stan. Dari beberapa wawancara yang dilakukan panitia, ternyata minat masyarakat terhadap Lampung Ekonomi Expo 2017 ini cukup baik dan tinggi. Pemerintah Provinsi Lampung berharap kegiatan ini dapat berdampak terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Lampung. "Pertumbuhan ekonomi kita saat ini di atas rata rata nasional dan Sumatera," ujarnya.
Kegiatan ini juga melombakan stan terbalik. Adapun penetapan hasil penilaian juri Gerakan Lampung Menabung dan Lampung Economy Expo 2017 No 01/LEE//08/2017 berdasarkan Keputusan Daerah Provinsi Lampung No 500/103/04/2017.
Kategori stan terbaik dengan nilai 890 dimenangkan oleh PT BRI (persero) Tbk Kanwil Lampung. Juara kedua dengan nilai 820 PT PLN (persero) Distribusi Lampung Area Metro, dan juara tiga dengan nilai 770 dimenangkan PT Semen Baturaja (persero) Bandarlampung. Sedangkan stan edukatif dan stan kreatif dan inovatif dimenangkan PT Bank Pembangunan Daerah Lampung dan PT Kereta Api Indonesia (persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang.
Pembukaan
Gerakan Lampung Menabung hasil kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Provinsi Lampung mampu menghimpun dana pelajar Rp122 miliar. Dana itu dihimpun dari Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) dan SimPel Islamic Banking (IB) 6.130 sekolah se-Lampung per Juni 2017.
"Total nilai nominal tabungan mencapai Rp122 miliar dan 261.510 rekening. Selama Januari–Juni 2017 terjadi peningkatan sangat signifikan dari sisi jumlah sekolah, rekening, dan nominal tabungan SimPel/SimPel IB," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Adeham, pada pencanangan Gerakan Lampung Menabung dan pembukaan Lampung Ekonomi Expo 2017 di Lapangan Sidototo, Desa Kebagusan, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, Sabtu (19/8/2017).
Tabungan SimPel/SimPel IB diluncurkan pada 14 Juni 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Di Lampung, gerakan ini ditargetkan mencakup seluruh sekolah yang berjumlah 7.078. Sebagai apresiasi, Pemprov Lampung dan OJK memberikan penghargaan kepada sekolah yang paling banyak jumlah rekening Tabungan SimPel/Simpel IB.
Penghargaan diberikan kepada SMP Negeri 21 Bandar Lampung, SMA Negeri 2 Bandar Lampung, dan SD Negeri 2 Rajabasa Bandar Lampung. Penghargaan juga diberikan kepada pelajar yang aktif menabung yakni Navarina Ajeng Pratiwi (SMPN 1 Natar Lampung Selatan) di BNI Tanjungkarang, Salfi May Yana (SMPN 16 Bandar Lampung) di Bank Pasar Kota Bandar Lampung, dan Rena Novelia (SMAN 1 Gedongtataan) di Bank Lampung.
"Diharapkan ke depan kegiatan ini menumbuhkembangkan minat menabung masyarakat. Kemudian, sebagai upaya mempercepat akses keuangan daerah melalui penyaluran fasilitas kredit, mengembangkan kemitraan, peluang investasi, dan mendorong perkembangan UMKM," jelas Adeham.
Menurut Adeham, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi salah satu tolok ukur perkembangan ekonomi daerah. Peningkatan tabungan masyarakata, kata Adeham, juga salah satu indikator perkembangan ekonomi dan kesejahteraan. "Pada 2016, ekonomi Lampung mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 5,15%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional 5,02%," ujar Adeham.
Pada acara ini juga digelar penandatanganan kerja sama antara Bank Syariah Mandiri dan MAN 1 Metro, MAN 1 Pesawaran, MIN 5 Bandar Lampung, serta MTs 1 Bandar Lampung. Lalu, Bank Lampung dan SMK Negeri 1 Bandar Lampung, BNI 46, serta SMA PGRI 1 Pagelaran Pringsewu serta PAUD Pinang Jaya, Bandar Lampung.
Menurut Kepala OJK Lampung Untung Nugroho, kegiatan ini mendukung peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya di Lampung. "Sehingga masyarakat luas semakin mengenal ragam produk dan jasa keuangan formal, yang bisa meningkatkan likuiditas tabungan domestik untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan kemandirian ekonomi masyarakat," kata Untung Nugroho.
Pada acara yang diawali jalan sehat tersebut, Pemprov Lampung memberikan bantuan kepada kelompok tani dan pinjaman kredit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berupa 10 ribu benih ikan baung, 10 ribu benih ikan patin, dan 50 ribu benih ikan nila kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Trimulyo, Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng. Selain itu, bantuan alat dan mesin pertanian berupa dua traktor roda dua, 35 uni pompa air, lima unit mesin penanam padi (rice transplanter), dan 64 unit semprotan tangan. Bantuan secara simbolis diterima Kelompok Tani Karya Manunggal Desa Kali Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.
Pemprov Lampung juga memberikan bantuan peremajaan tanaman kakao berupa bibit dan saprodi untuk 200 hektare yang secara simbolis diberikan kepada Kelompok Tani Tunas Harapan Desa Gunungrejo, Kecamatan Way Ratai Pesawaran. Pinjaman Kredit BLUD Rp20 juta kepada usaha kantin dan katering Ibu Marhamah dan pinjaman Kredit BLUD Rp15 juta kepada usaha warung sembako Ibu Lita. (jn/red)
Comments