Berita Hangat

Iskardo: Waspadai Polarisasi Politik

OTENTIK ( LAMPUNG ) -- Iskardo tarik mundur sejarah, membuka memory Pemilu 2014 & 2019. Bahwa pada waktu itu terjadi polarisasi politik yang sangat kuat. Menurut Iskardo ini menjadi pelajaran penting agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Kita ingin Pemilu tidak dijadikan wahana memecah belah bangsa Indonesia, pengalaman 2014 & 2019 menjadi pelajaran penting bagi bangsa ini agar polarisasi tidak terulang,” ujar Iskardo pada giat Live Interview via Zoom yang diadakan oleh TVRI Lampung (19/10).

Menurut iskardo penting mengawal Pemilu agar tidak berdampak pada merengggangnya kohesivitas kebangsaan. Iskardo juga mengajak masyarakat agar berhati-hati dalam bermedia sosial.

“Sekarang keran keterbukaan informasi sudah terbuka, arus informasi dapat mengalir dengan deras, saya mengajak masyarakat agar mengecek kebenaran informasi sebelum Posting / repost konten”, tambah Ido.

Provinsi Lampung tercatat 49,8% pemilih dari kalangan milenial. Menurut Iskardo ini menjadi Tantangan baru, dan penting untuk memberi edukasi kepada pemilih muda yang sebelumnya belum menjadi pemilih.

“Menurut data 49,8 % pemilih dari kalangan muda. Pada sisi ok ni menjadi harapan baru pada gelaran dan hasil Pemilu 2024, kita perlu memberikan informasi sebanyak-banyaknnya kepada Pemilih muda untuk menjadi panduan dalam menjalankan dan menentukan pilihan pada Pemilu 2024,” lanjut Iskardo.

Sementara ini Bawaslu telah bekerja sama dengan 67 lembaga, untuk menyiarkan hal yg boleh dan tidak boleh dilakukan pada Pemilu 2024.(Hdr/Humas)


Comments