Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Menggelar ‘Stakeholder Meeting’
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, hari ini (Selasa, 10/9/2019), menggelar stakeholder meeting Provinsi Lampung transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kegiatan yang diinisiasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung ini rencananya akan digelar hingga Rabu (11/9/2019) besok di Bandarlampung.
Misi yang diusung dalam stakholder meeting transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini adalah literasi untuk kesejahteraan masyarakat.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Provinsi Lampung Koimah Indraguru mengatakan bahwa, Stakeholder Meeting transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan kegiatan yang mempertemukan para stakeholder baik di tingkat Provinsi hingga Kabupaten/Kota dan pihak Swasta di Provinsi Lampung.
“Ya, dengan adanya pertemuan ini harapannya bisa saling menjalin dukungan untuk pengembangan perpustakaan dengan misi literasi untuk kesejahteraan masyarakat," kata Koimah Indraguru.
Tentunya secara garis besar, lanjut Koimah, kegiatan ini juga memiliki beberapa tujuan untuk ikut serta membangun kesejahteraan masyarakat Lampung Berjaya.
Selain itu juga, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.
“Cara yang dilakukan adalah melalui peningkatan kemampuan literasi yang meningkatkan kreatifitas masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan akses informasi,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ir. Ferynia berharap kegiatan ini dapat menjadi solusi kesejahteraan masyarakat Lampung melalui pengembangan literasi untuk masyarakat.
Dalam hal ini tentunya kata Ferynia, pengembangan literasi melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Ada banyak tujuan yang ingin kita capai atas berkumpulnya Perpusnas, Perpusda Provinsi – Kabupaten, sampai dengan pihak lain seperti komunitas, Desa dan pihak swasta,” kata Ferynia.
Diantaranya, kata dia adalah membangun kesadaran tentang pentingnya pengembangan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, lanjut Ferynia, agar dapat membangun dukungan dan komitmen dari stakeholder untuk pengembangan Perpustakaan berbasis inklusi sosial di Provinsi Lampung.
“Terakhir, menyusun rencana sinergi yang berkelanjutan antar stakeholder untuk mendukung pengembangan perpustakaan,” tandasnya.
Diketahui, bahwasannya transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan program pemerintah pusat yang turun ke daerah.
Untuk tahun 2019 ini yang bermitra adalah Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Waykanan, dan Kabupaten Tulangbawang.
Sebelumnya program ini juga telah dijalankan di Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Selatan. (ida/humas pemprov)
Comments