Berita Hangat

Ada Tujuh Poin Penting yang Merefleksikan Penanganan Covid-19 di China

Duta Besar RI untuk China Y.M. Djauhari Oratmangun

JMSI PROVINSI LAMPUNG IKUT ‘ROAD SHOW’ WEBINAR JMSI PUSAT DENGAN DUTA BESAR RI UNTUK CHINA 


OTENTIK (BANDARLAMPUNG)—Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Lampung ikut road show webinar JMSI Pusat tentang penangana Covid-19 di China dengan Duta Besar RI untuk China Y.M. Djauhari Oratmangun.

Webinar bertema "Belajar Covid-19 Dari Negeri China" tersebut dipandu CEO RMOL Network, Teguh Santosa dan pengantar Ketua Umum JMSI Mahmud Marhaba, Rabu (16/6/2020) sore.

Dari Lampung, wibinar diwakili Plt Ketua JMSI Lampung Herman BM, pimred Kantor Berita RMOLLampung, salah seorang deklarator JMSI Pusat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 19 Februari 2020.

Menurut Y.M. Djauhari Oratmangun, penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan negeri China sempat terlihat kurang baik. Namun, akhirnya diakui Negeri Panda ini mampu mengendalikan wabah corona.

Djauhari Oratmangun memaparkan setidaknya ada tujuh poin penting yang merefleksikan penanganan Covid-19 di China.

Disebutkan Dubes Negeri Tirai Bambu itu saat menghadapi wabah Covid-19, seetidaknya ada tujuh langkah Pemerintah China dalam penanganan Covid-19.

Pemandu wibinar CEO RMOL Network, Teguh Santosa/Foto RMOLLampung

Pertama, full response, pemerintah langsung mengambil alih setelah muncul hujan kritik ketila baru munculnya wabah Covid-19 di Kota Wuhan.

Mereka langsung memulainya dengan membangun rumah sakit dalam waktu singkat khusus untuk pasien Covid-19 di Kota Wuhan.

Kedua, mobilisasi massal para tenaga medis ke Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan sebagai pusat episentrum. Di mana pemerintah China, menurut Djauhari, telah mengerahkan 42 ribu tenaga medis.

Ketiga, political determination. Ini sama seperti kita, penanggulangan Covid-19 menjadi prioritas nasional.

Keempat, timely policy adjustment atau kebijakan yang tepat waktu.

Kelima, stimulus ekonomi yang luar biasa besar juga diberikan oleh pemerintah China untuk berbagai sektor, termasuk subsidi bagi UMKM, sektor pertanian, hingga energi.

Pusat kesehatan di China pun gratis. “Di sini, mereka (China), punya cadangan devisa di bulan Desember nyaris 3,2 triliun. Itu 25 kali cadangan devisa kita. Jadi stimulus ekonominya luar biasa,” terang Djauhari.

Keenam, terkait dengan informasi, pemerintah China, menekankan transparansi dan tindakan terkoordinasi.

“Setiap harinya, bahkan setiap jamnya, pemerintah memberikan informasi tidak hanya kepada masyarakat namun juga diplomat asing yang berada di China,” tandasnya.

Ketujuh, China sendiri mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penanganan wabah Covid-19. Sejak awal wabah tersebut muncul, mereka telah mengembangkan obat-obatan dan vaksin.

“Kebetulan saya mengetahui beberapa perusahaan obat dan vaksin di sini. Untuk penanganan Covid-19, pokoknya sudah diaturlah kerja sama dengan kita (Indonesia),” pungkasnya.

Ketua JMSI NTB, Drs Boy Mashudi memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya penerapan new normal sektor pariwisata.

Karena, pengalaman di NTB, kata Boy, pemimpin daerah, gubernur, bupati/walikota sangat hati-hati. Padahal, ekonomi NTB ditopang oleh pariwisata.

Di Lampung, sektor pariwisata juga belum dibuka resmi karena belum ada lampu hijau dari Pemerintah Pusat dan daerah untuk kabupaten-kabupaten yang belum dinyatakan zona hijau Covid-19.

Akibatnya, akibat adanya Covid-19, pariwisata lumpuh dan pertumbuhan ekonomi kecil, mungkin ada pelajaran dari Cina, ujar Boy Mashudi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Dubes RI untuk China, Y.M Djauhari Oratmangun mengatakan, memang harus hati-hati menperlakukan new normal.

“Saya kenal dengan Gubernur NTB, gubernur visioner,’’ kata Dubes.

Dia mengakui pesona alam NTB luar biasa.

Dubes Oratmangun sudah 4-5 kali ke NTB. Bahkan sudah punya janji untuk bertemu dengan Gubernur NTB membicarakan tentang membangkitkan pertumbuhan ekonomi termasuk pariwisata.

Tinggal menunggu waktu dan kesempatan. Untuk kemajuan pariwisata NTB, Dubes juga menjanjikan membawa wisatawan China dari segmen tertentu.

Boy Mashudi siap menyampaikan massage Dubes kepada Gubernur NTB. Bahkan juga siap mendampingi kalau ke NTB untuk bertemu dengan Bupati dan Walikota.

‘’Kami JMSI NTB siap mendampingi pak Dubes,’’ kata Boy.

Webinar berduransi dua jam ini diikuti juga oleh tokoh pers, Ilham Bintang dan tokoh pers seluruh Indonesia.

Sementara dari NTB diikuti oleh Ketua JMSI, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Humas, Staf Sekretariat dan Penasehat JMSI NTB. (red/rls)

Comments