Puluhan Bus di Terminal Raja Basa di Berhentikan, Supir Bus dan Kernet Jalani Rapid Test
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Sebanyak 100 sopir
bus antar kota antar provinsi AKAP dan
sopir antar kota dalam propinsi AKDP
menjalani rapid test di Terminal Raja basa bandar lampung, Senin
(21/9/2020).
Pemeriksaan
ini dilakukan untuk deteksi dini peneluran wabah Covid 19 yang kini terus
berkembang di provinsi lampung sebagai gelombang kedua penyebarannya.
Para sopir
tersebut langsung diarahkan menjalani rapid test begitu masuk dan
keluar kawasan Terminal.
Kegiatan ini
sendiri di inisiasi oleh jajaran direktorat lalu lintas polda lampung bersama
stakeholder terkait seperti jasa raharja,dinas perhubungan provinsi
lampung,bappeda prov lampung.
Para petugas
ditlantas dan jasa raharja mengarahkan para sopir menjalani rapid
test oleh tim Kesehatan yang telah di siapkan dari bidokes polda lampung.
Direktur lalu
lintas Polda Lampung Kombes Pol. Donny Sabardi H Damanik mengatakan, “pihaknya
menyiapkan 100 rapid test bagi para supir,kernet bus dan masyarakat serta
membagikan 500 masker. Hal ini merupakan kegiatan dalam rangkaian hari lalu
lintas bhayangkara ke 65. Dan bersyukur hingga terselesaikannya kegiatan
tersebut tidak ada supir,kernet ataupun masyarakat yang menjalani tes
nonreaktif Covid 19,” ungkapnya.
"Hasilnya
semua nonreaktif, baik sopir, kernet, maupun penumpang yang ikut rapid
test,dan pihaknya bersama dinas perhubungan akan selalu memonitor segala
perkembangan yang terjadi menyangkut pelayanan lalu lintas ini.”
Menurutnya,
sopir bus menjadi salah satu yang berisiko terpapar COVID-19. Pasalnya, mereka
berinteraksi dan mengangkut banyak penumpang dari luar kota atau luar provinsi.
Terlebih di jalur lintas sumatera.dan lampung sebagai penghubung lintas antara
pulau jawa dan sumatera.
Sementara itu
kepala dinas perhubungan provinsi lampung Bambang sumbogo sempat menerangkan bahwa kegiatan semacam ini
membantu para awak bus dalam upaya proteksi diri.disamping pihaknya juga
menghimbau kepada pemilik armada atau perusahaan bus untuk juga memperhatikan
para pekerjanya yang menjadi aset yang utama, jika supir bus ini tidak di
perdulikan kesehatannya maka akan berdampak yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan.
"Jadi
sekalian deteksi dini, karena bus moda transportasi yang masih banyak digunakan
masyarakat, dan para supir ini yang secara langsung berinteraksi membawa
penumpang dari seluruh wilayah baik dari jawa maupun sebaliknya." ujarnya.
Tidak hanya
pelaksanaan rapid test dan pembagian masker,kegiatan ini juga para petugas
memberikan ratusan paket yang berisikan face shield,hand sanitaser dan brosur
tentang protokol kesehatan dalam menanggulangi penyebaran Covid 19. (ida/rls)
Comments