PB HMI akan Surati Presiden Joko Widodo Perihal Rekomendasi Pemecatan Menteri BUMN
OTENTIK (JAKARTA) – Dalam waktu dekat Pengurus
Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) akan surati Presiden Joko Widodo
(Jokowi) perihal rekomendasi pemecatan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
Erick Thohir yang dinilai berkinerja buruk. Pasalnya, menjelang satu tahun
kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Menteri BUMN tersebut banyak menuai persoalan di
internal BUMN. Hal itu disampaikan Ahmad Latupono dalam keterangan tertulisnya
selaku Ketua Umum PB HMI pada Kamis (1/10/2020).
Ahmad sapaan
karibnya menyampaikan bahwa dalam waktu dekat dirinya akan menyurati Presiden
terkait kinerja Erick sebagai Menteri BUMN tersebut.
“kita akan
surati pak jokowi, dan kita akan menyampaikan beberapa temuan-temuan terkait
BUMN yang banyak persoalan didalamnya,” terang Ahmad.
Dalam
keterangannya pun Ahmad Latupono selaku Ketua Umum PB HMI meyinggung beberapa
hal terkait polemik yang terjadi di internal BUMN tersebut. Ahmad menilai masih
banyak perusahaan plat merah tersebut yang mati suri dan belum jelas
pembubarannya karena masih tarik ulur soal hukum dan politik.
Tidak hanya
itu, pemuda sekaligus aktivis mahasiswa tersebut menyinggung soal Direksi BUMN
yang dapat mempekerjakan Staf Ahli dengan gaji yang cukup fantastis, yang
dinilai oleh Ahmad terlalu berlebihan dan terkesan banyak muatan politis di
dalamnya. Sebelumnya, tertanggal 3 Agustus Menteri Erick mengeluarkan Surat
Edaran SE-9/MBU/08/2020 yang menjelaskan bahwa Direksi BUMN diperbolehkan
memperkerjakan staf ahli paling banyak lima orang.
“jangan
karena urusan politis BUMN jadi ajang bancakan segelintir orang, dan saya yakin
Pak Menteri menyadari hal itu,” ucap Ahmad.
“sudah jadi
rahasia umum bahwa Badan Usaha Milik Negara ini banyak polemik di dalamnya, dan
saya meyakini persoalan ini akan menghambat proses peningkatan perekonomian
secara nasional,” sambungnya.
Ketua Umum PB
HMI tersebut kembali menegaskan bahwa, Erick Thohir harus propesional dalam
mengelola kepentingan dan hajat hidup orang banyak di tengah pandemi saat ini,
dan Ahmad menegaskan bahwa BUMN adalah milik rakyat bukan milik golongan dan
kelompok manapun.
Diakhir
keteranggannya Ahmad meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi
kinerja Menteri BUMN tersebut menjelang satu tahun kepemimpinannya tersebut. (ida/rls)
Comments