Korps Brimob Polri Memfasilitasi Kesulitan Siswa SD Kurang Mampu Mengikuti Sekolah Online (Daring)
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Fakta pandemi Covid-19
masih menyebabkan beragam kesulitan pada hak pendidikan anak menjadi perhatian
Korps Brimob Polri. Lewat program Brimob Ramah Anak Indonesia (BRAIN), Brimob
memfasilitasi kesulitan siswa SD yang kurang mampu mengikuti sekolah online
(daring).
Untuk di
Lampung, Satuan Brimob Polda Lampung
mengaplikasikan BRAIN dalam tiga program. Yakni fasilitas daring door to door,
ruang khusus di markas Brimob untuk belajar online dan menginisiasi ruang
publik jadi lokasi belajar bersama online.
"Sesuai
amanat Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Pol. Anang Revandoko, dimasa Covid-19
diharapkan kondusifitas pendidikan harus tetap terjaga dan kita sebagai anggota
Polri mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Harus bisa membantu dengan
melalui anak anak SD yang kesulitan belajar daring karena faktor ekonomi,
" kata Wadansat Brimob Polda Lampung, AKBP. Henri JP Siahaan menjelaskan
di Mako Brimob Rawa Laut, Kamis 12 November 2020.
Pada program
BRAIN door to door, personil Brimob mendatangi langsung rumah siswa SD yang
tidak memiliki alat dan prasarana belajar daring. Perlengkapan daring dari
laptop hingga hotspot disediakan lengkap untuk dipergunakan siswa tersebut.
Begitu juga diruang publik dan Mako. Pada dua lokasi ini, jumlah siswa lebih
banyak dilayani. Protokol kesehatan wajib diterapkan dan maksimal menampung 15
siswa setiap sesi daring. Layar proyektor hingga kursi belajar juga disediakan.
Hingga personil yang ambil bagian jadi pendamping siswa selama daring
berlangsung.
"Untuk
yang door to door kami laksanakan di Natar Kabupaten Lampung Selatan, lalu
menyediakan ruang belajar khusus di Mako itu hadir di Mako Brimob Batalyon B
Pelopor Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah. Terakhir untuk penggunaan
fasilitas publik sebagai sarana belajar daring kita laksanakan di Sukadana
Kabupaten Lampung Timur. Disana kami kerjasama dengan perangkat desa setempat
untuk meminjamkan halaman balai desa dipakai jadi lokasi belajar, " jelas
Hendry rinci.
Jadi
pendamping siswa alias 'perwakilan' guru selama belajar daring, selain memiliki
kemampuan mengoperasionalkan beragam perlengkapan yang dibutuhkan siswa,
anggota Brimob yang ditugaskan juga melakukan pendekatan personal ke siswa
sehingga suasana belajar daring berlangsung santai tapi serius.
"Seluruh
proses daring yang dibantu BRAIN selalu dengan tetap berpedoman pada protokol
kesehatan seperti, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, "
tambahnya lagi. (ida/rls)


Comments