Pjs Gubernur Agus Fatoni Lantik Pengurus SMAI Sulut Periode 2020-2023, Ini Harapannya
OTENTIK (SULAWESI UTARA) – Pjs Gubernur
Sulawesi Utara DR. Drs. Agus Fatoni, M.Si. melantik pengurus Syiar Muslimah
Indonesia (SMAI) Sulut Periode 2020-2023 di Gubernuran Bumi Beringin,
Kamis (26/11/2020). Kegiatan yang mengangkat tema “Mewujudkan muslimah yang
berkualitas dan berkemajuan, serta menjadi pribadi uswah dan qudwah
berlandaskan Al-Quran dan sunnah” ini turut dihadiri oleh Kakanwil Kementerian
Agama Sulut dan Kepala Biro Perekonomian Sulut.
Pada
kesempatan itu, Fatoni menyampaikan selamat kepada seluruh pengurus Syiar
Muslimah Indonesia Sulut. “Pertama saya memberikan apresiasi dan ucapan selamat
kepada para pengurus,” kata Fatoni. “Mudah-mudahan semua kegiatan kita dapat
kita lakukan dengan syiar, untuk terus melakukan dan menyebarkan kebaikan bagi
masyatakat," lanjut Fatoni saat memberikan arahannya.
Disamping
itu, Fatoni mengajak kepada pengurus dan anggota Syiar Muslimah Indonesia Sulut
untuk tidak ekslusif. “Oleh karena itu,
organisasi ini jangan ekslusif,” ujarnya.
Ia juga
mengharapkan, agar SMAI ikut terlibat dalam pembangunan daerah, pemberdayaan
masyarakat, ekonomi dan kegiatan sosial budaya. Fatoni meyakini bahwa Syiar
Muslimah Indonesia yang telah dibentuk di Sulut dapat memberikan warna tidak
hanya di Sulut saja, tetapi di Indonesia. “Hari ini dunia mencatat, dari tempat
inilah Syiar Muslimah Sulawesi Utara itu berdiri dan mudah-mudahan sejarah ini
terus bergerak dan bisa mewarnai Indonesia,” ungkapnya.
Sementara
itu, Ketua SMAI Sulut Rillya Kalsum Gobel, S.Sos, M.Si. bahwa sebelum peresmian
ini, telah dilakukan dua kali audiensi dengan Pjs. Gubermur Sulut, dimana
beliau menyambut baik ide pembentukan Syiar Muslimah Indonesia Sulut dan
memberi pelbagai masukan dan bimbingan, sehingga terciptalah Syiar Muslimah
Indonesia Sulut seperti yang saat ini.
Awalnya,
organisasi ini bernama Kajian Muslimah Sulawesi Utara. Menurut Fatoni, nama
“Kajian” terdengar eksklusif dan cenderung diasumsikan organisasi cendekiawan
dan terpelajar. Sementara, “Syiar” lebih memberi ruang untuk organisasi
inklusif dimana wanita dari berbagai latar yang berbeda, baik yang ahli dan
yang awam, dapat dinaungi. Maka dari itu, Fatoni menyarankan untuk mengganti
nama Kajian Muslimah Sulawesi Utara menjadi Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi
Utara.
Dalam pidato
pelantikannya, Ketua Syiar Muslimah Indonesia Sulut, Rillya Kalsum Gobel,
S.Sos, M.Si. “Syiar Muslimah Indonesia (SMAI) Sulawesi Utara merupakan sebuah
organisasi yang fleksibel, terbuka, dan responsif namun bijak dalam menyikapi
persoalan, senantiasa menjaga keseimbangan serta persatuan dan kesatuan
terhadap semua kalangan dan keberagaman etnis dan budaya,” ujarnya.
Fatoni
berharap bahwa Syiar Muslimah Indonesia Sulut ini dapat turut membangun daerah,
seperti dikutip dalam pidatonya “… bidangnya bukan bidang dakwah saja tetapi
bidang memberdayakan masyarakat.”
Dikutip dari
pidato Gobel, “Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulawesi Utara menjadi
organisasi yang amanah dan dapat diterima oleh semua pihak. menjadi sebuah
penyejuk dalam mempererat ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama
dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa dan kemajuan daerah tercinta.
Semoga segala niat dan kebaikan yang kita lakukan mendapatkan ridha Allah
dan menjadi perantara kebaikan untuk sesama serta mendatangkan berkah dunia wal
akhirah.” Semoga Syiar Muslimah Indonesia Sulut dapat menjadi wadah yang
menyerukan dan menebarkan kebaikan dan kebajikan yang lebih luas. (herman IT)
Comments