Berita Hangat

Prosesi Pemakaman Ibunda Irjen Pol. DR. Ike Edwin SH, MH, S.Ik.

Prosesi pemakaman Hj. Raden Ayu Maslena Dewi binti H. Ahmad Sanusi, Ibunda Perdana Menteri Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, Dang Gusti Irjen Pol. DR. Ike Edwin SH, MH, S.Ik. di pemakaman keluarga kerajaan, Senin (23/10/2017).

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Kabar duka menyelimuti Lamban Kuning, Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung, di Sukarame, Bandarlampung.

Ibunda Perdana Menteri Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong, Dang Gusti Irjen Pol. DR. Ike Edwin SH, MH, S.Ik., Hj. Raden Ayu Maslena Dewi binti H. Ahmad Sanusi meninggal dunia sekitar pukul 18.30 WIB dalam usia 83 tahun di RSUAM, Minggu (22/10/2017).

Hj. Raden Ayu Maslena Dewi dimakamkan di pemakaman keluarga kerajaan, Senin (23/10/2017). Para pelayat pun sudah memenuhi Lamban Kuning sejak pagi hari. Diataranya Kapolda Lampung Inspektur Jendral Suroso Hadi Siswoyo, Wakapolda Lampung Brigjen Angesta Romano Yoyol, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, dan calon gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi.

Sebelum dikebumikan diadakan dahulu upacara adat untuk melepas jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Dang Gusti Irjen Pol. DR. Ike Edwin SH, MH, S.Ik., saat memberikan sambutan, atas keluarga besar meminta maaf sebesar-besarnya.

"Atas nama keluarga mohon dimaafkan ibunda saya, dan terima kasih atas kehadirannya untuk mengantarkan ibunda ke peristirahatan terakhir," ungkapnya.

Jenazah dibawa dengan tandu kebesaran kerajaan. Kemudian tandu dikawal dengan empat pengawal yang membawa tombak dengan kain putih yang mengikat setiap sisinya.

Ke empat pengawal ini memberi peneduh untuk para keluarga kerajaan. Paling depan ada para pendekar yang membawa pedang untuk memberikan simbol membuka jalan. Iringan gamolan mengiringi setiap langkah para pelayat.

“Kebaikan beliau akan selalu dikenang. Semoga almarhumah diberikan tempat yang layak disisinya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamiin Yaa rabbal alamin.” (sam/ida)


Comments