Warga Gunung Pasir Jaya Desak Pihak Pemkab Lamtim Perhatikan Lingkungan Sehat
OTENTIK (LAMTIM)–Warga desa Gunung Pasir Jaya mendesak pihak Pemerintah Kabupaten Lampung Timur agar memperhatikan lingkungan yang sehat. Hal ini dikeluhkan warga terkait peternakan babi yang diduga menjadi sumber pencemaran lingkungan permukiman warga karena kotoran hewan itu dituding masyarakat telah mencemari lingkungan, sebab air dari kotoran mengalir ke sawah serta bau kurang sedap akibat polusi udara.
"Tolong perhatikan hak kesehatan saya, setiap saat saya menghirup udara tidak sehat, diakibatkan adanya peternakan babi yang jaraknya hanya 200 meter dari rumah saya," kungkap Widodo warga Dusun II Desa Gunung Pasir Jaya saat kedatangan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur di kediamannya, Kamis (26/10/2017).
Diberitakan sebelumnya, Widodo yang juga salah satu warga pelapor terkait permohonan agar tidak diberikan izin penambahan usaha peternakan babi di desa mereka. Memohon agar kandang babi yang sudah ada berdiri untuk ditinjau ulang dan ditertibkan terkait dengan hal-hal pengolahan limbah dan dampak lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Jika sesuai dengan peraturan, ya saya gak pernah menghalangi orang berusaha," jelas Widodo yang juga memiliki kebun jeruk.
Di lain pihak, tim dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur, I Made, menjelaskan, jika kandang babi yang ada di Desa Gunung Pasir Jaya belum ada yang memiliki izin.
"Saya pastikan peternakan babi di desa ini belum ada dokumentasinya, karena saya sudah cek arsip dikantor, dan untuk keluhan pak Widodo sudah kami tampung," jelas I Made kepada para warga yang hadir pada saat itu.
Di lain pihak Dasril selaku Babinsa setempat menuturkan jika rumahnya hanya berjarak lima ratus meter, dan jika angin kencang baunya sangat pahit dan buat perut mual.
"Sudah berulangkali saya katakan kepada pemilik kandang itu (David), tapi tetap saja seperti menyepelekan karena tidak ada tanggapan hingga saat ini," ungkap Dasril.
Sementara Kepala desa Gunung Pasir Jaya Sukiman SJ yang diwakili Sekretaris Desa, namun selang beberapa waktu Sekretaris Desa itu pun menghilang dari rumah Widodo dengan alasan ada urusan sejenak, dan yang tersisa Riduwan Kepala Dusun II desa Gunung Pasir Jaya.
Kadus menjelaskan, pihak desa tidak bertindak karena masyarakat tidak ada masalah.
"Saya gak berani, kalau warga gak komplain (keluhan)," ujarnya.
Riduwan juga mengaku, setiap tahun baru, pihak peternakan selalu memberikan bantuan jika diajukan proposal dari pihaknya.
"Di hari raya Idul Fitri juga pihak peternak memberikan bingkisan berupa parcel, dan pembangunan mushola juga pemilik kandang menyumbang," bebernya.
Kepala dusun II ini sambil merokok mengungkapkan kandang babi milik David telah dicek kesehatan dari puskesmas.
"Tentang pH (potential of hydrogen/tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan). HO (Hinder Ordonantie/ izin gangguan) sering dilakukan," pungkas Riduwan. (jn/red)
Comments