Tragis, Jembatan Gantung Tua Ambrol Diduga Tiga Orang Tewas
OTENTIK (TANGGAMUS)–Tragis, jembatan gantung tua yang di tengahnya ambrol dan membentuk lubang berukuran tiga meter menelan korban diduga tiga orang tewas. Pasalnya, Tim Rescuer Basarnas Lampung menemukan tiga jenazah di Muara Sungai Semaka, Kabupaten Tanggamus. Ketiganya korban diduga terjatuh ke sungai akibat jembatan terputus.
Penemuan jasad korban berawal dari pengaduan warga atas kehilangan anggota keluarga.
Koordinator Pos SAR Tanggamus, Ayangsyah, mengatakan, korban bernama Danang (16), warga Desa Sedayu, Kecamatan Semaka Tanggamus.
Pada Minggu (12/11/2017) pukul 03.00 WIB, sepulangnya dari nonton konser, motor yang dikendarai Danang terjatuh dari jembatan yang terbuat dari kayu di Pekon Banjarnegoro, Kecamatan Wonosobo.
"Dalam musibah itu satu orang dikabarkan selamat dan satu orang dikabarkan hilang," kata Ayangsyah, Selasa (14/11/2017).
Tim SAR kemudian menyusuri sungai tersebut untuk mencari korban.
"Tiga hari tim melakukan proses pencarian korban dan pada Selasa (14/11/2017) pukul 08.30 WIB tim menemukan jasad Danang di Muara Sungai Semaka," ujarnya.
Berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi penemuan jasad Danang, tim juga mendapat laporan penemuan jasad Anton (21) dan Andi Setiawan (18) yang juga diduga terjatuh dari jembatan tersebut.Sebelumnya Danang (16) bin Sriyono hilang terbawa arus Sungai (Way) Semaka sekitar pukul 03.00 WIB dini hari Minggu (12/11/2017). Pelajar asal Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus itu, tercebur ke sungai bersama temannya, M. Ridho Pebrian (16). Namun pelajar asal Pekon Banjarnegoro yang berboncengan dengan Danang, berhasil berenang dan menjangkau tepi sungai. Sementara Danang, hanyut terseret arus sungai.
Kapolsek Wonosobo Iptu. Andre Try Putra membenarkan kejadian itu. Kapolsek menerangkan, kala itu dua pelajar tersebut menyeberangi jembatan gantung tua menggunakan sepeda motor Honda BeAT. Kabarnya mereka baru saja pulang dari menonton konser di Kabupaten Pringsewu.
Namun karena lampu utama sepeda motor yang mereka tunggangi tak menyala, mereka tak melihat bahwa papan kayu yang berada di tengah badan jembatan gantung ambrol sepanjang tiga meter.
“Danang dan Ridho tak hanya berdua, melainkan bersama lima teman lainnya. Mereka konvoi menyeberangi jembatan yang sama tadi malam,” terang Andre mendampingi Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili.
Kapolsek menjelaskan, Danang dan Ridho berada di urutan paling depan, karena lampu motor mereka rusak. Sedangkan empat teman mereka di urutan belakang. Mereka menyoroti Danang dan Ridho yang di depan pakai lampu motor mereka. Tapi rupanya kedua pelajar tersebut tetap tidak melihat kalau papan di tengah jembatan ambrol dan membentuk lubang tiga meter. Akhirnya mereka berdua tercebur ke sungai.
“Mengetahui dua temannya yang menggunakan sepeda moto Honda Beat warna putih tercebur ke salah satu sungai besar di Tanggamus, lima teman Danang dan Ridho, yaitu Reza, Yoga, Aldi Saputra, Bayu, dan Rapi langsung kocar-kacir meminta bantuan warga sekitar lokasi kejadian. Ridho berhasil berenang dan menjangkau tepi sungai. Sedangkan Danang terseret arus sungai dan sampai sekarang belum ditemukan,” jesal kapolsek.
Peristiwa ambrolnya papan jembatan yang terbuat dari kayu tersebut, tambah Andre, tidak ada yang mengetahuinya. Tapi diduga terjadi malam hari. Setelah menerima informasi, petugas bersama warga sekitar telah melakukan upaya pencarian Danang yang hanyut.
“Mohon doanya ya, agar (korban) segera diketemukan. Untuk pencarian korban hari ini, dilakukan Basarnas Lampung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tanggamus, dibantu personel Polsek Wonosobo dan warga,” ungkap Kapolsek.
Sementara itu M. Ridho Pebrian saat diwawancarai di kediamnya, mengungkapkan, saat terperosok dia sempat menarik tangan Danang tetapi terlepas.
“Saat saya berenang menepi, tangan Danang sudah saya pegang dan saya tarik ke tepi. Sayangnya pegangan dia terlepas dari tangan saya,” ungkap Ridho. (jn/red)
Comments