Pemprov Gelar Rapat Pembahasan Penanganan Desa Blank Spot Internet di Provinsi Lampung
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Sekretaris Daerah
Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, memimpin Rapat Pembahasan Penanganan Desa
Blank Spot Internet di Provinsi Lampung, bertempat di Ruang Rapat Sakai
Sambayan, Senin (10/05).
Turut hadir
di dalam rapat Kepala Dinas Komunikasi, Informatika & Statistik Provinsi
Lampung Ganjar Jationo, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan
Transmigrasi Provinsi Lampung Zaidirina, Kepala Biro Perekonomian Emilia
Kusumawati, Sekretaris Bappeda Evie Fatmawaty, Kepala Balai Monitor Spektrum
Frekuensi Radio Lampung Enik Sarjumanah, GM PT Telkom Lampung Susila Sihombing,
serta perwakilan dari Balmon Lampung, PT Telkomsel, PT Artamedia.
Sekdaprov
Lampung menyampaikan, saat Musrenbangnas yang lalu Presiden Jokowi telah
memberikan arahan bahwa selain akan dimulainya konektivitas 5G, dalam
menghadapi kompetisi global yang semakin cepat, para perencana harus
betul-betul mempertimbangkan perkembangan Iptek. Sementara itu, masih ada 749
Desa di Lampung yang belum terjangkau jaringan internet (blank spot).
Untuk itu,
rapat ini digelar guna membahas penanganan desa Blank Spot Internet di Lampung
dan untuk menyusun langkah percepatan pembangunan infrastruktur internet di
desa.
"Pemerintah
ingin mendorong supaya masyarakat di desa bisa menikmati layanan internet.
Selain itu, langkah ini guna menyukseskan Program Smart Village dan Kartu
Petani Berjaya yang telah digagas oleh Bapak Gubernur," ujar Fahrizal
Darminto.
Selain
menyukseskan Program Smart Village dan Kartu Petani Berjaya yang memanfaatkan
kemajuan teknologi khususnya layanan internet, penanganan Desa Blank Spot
Internet ini juga untuk mendorong perkembangan BUMDes dan UMKM di desa-desa.
Fahrizal juga
meminta Dinas/Instansi terkait untuk mengurus perizinan yang diperlukan dan
mendorong diadakannya workshop untuk BUMDes dalam mengelola bisnis.
Sementara
itu, GM PT Telkom Wilayah Lampung Susila Sihombing mengatakan, solusi yang
dapat diambil diantaranya membangun infrastruktur internet yaitu fiber optik dan
radio link (wireless), membangun layanan aplikasi smart desa yang mengonlinekan
seluruh administrasi desa dan mendorong BUMDes dan UMKM memiliki marketplace.
"Untuk
tahap awal, dari 749 Desa akan dipilih 100 Desa dahulu untuk dibangun karena
disana sudah ada resourcenya," ujar Susila Sihombing. (ida/kominfotik)
Comments