OTENTIK (LAMTIM)–Besok (Senin, 4/12/2017), merupakan hari besar untuk Kabupaten Lampung Timur. Pasalnya, kabupaten yang berjulukan Bumei Tuwah Bepadan ini akan melaksanakan pemilihan kepala desa serentak.

Sudah terlihat pemilihan ini dicurangi oknum calon kepala desa di kabupaten setempat, seperti yang terjadi di Desa Mulyo Sari Kecamatan Pasir Sakti yang kedapatan membagikan beras sebanyak 5 kilogram, bahkan beras sebanyak 60 kilogram sudah diamankan oleh panitia pemilihan kepada desa di balai desa setempat.

Hanya kamuflase pemilihan kepala desa serentak kondusif, padahal yang terjadi di lapangan memanas dan penuh kecurangan. Ada beberapa kepala desa yang sudah pernah jadi kepala desa malah mencalonkan lagi, sewaktu dia menjabat kades selalu mengkambinghitamkan oknum pers.

Jelas calon kepala desa seperti ini banyak masalah, mana mungkin dapat membangun desa dengan baik. Dia mencalonkan lagi karena “menikmati” anggaran semua bantuan desa, bisa memperkaya diri, bersenang-senang dengan menggunakan anggaran bantuan desa. Apakah calon kepala desa seperti ini yang akan dipilih?

Perlu diketahui oknum calon kepala desa yang sudah menjabat dan saat jadi kades selalu bermacam-macam alasan jika ditemui pers sebagai quality control anggaran bantuan desa, bahkan oknum sang calon kepala desa memojokan pers yang berulah ingin membongkar aibnya.

Jangan berdalih pers sebagai quality control jadi kambing hitam. Kalau memang takut jadi kepala desa kok malah mencalonkan lagi? berarti “enak” jadi kepala desa “bermain” dengan anggaran bantuan desa.

Ada apa sebenarnya? ini yang terjadi di lapangan. Tidak semua kepala desa yang seperti ini, namun juga tidak semua pers seperti itu pula. Tapi sudah kebanyakan oknum kepala desa memandang pers sebagai quality control sebelah mata.

Oknum calon kepala desa seperti itu diduga tidak benar dalam merealisasikan anggaran semua bantuan desa. Dia hanya ingin “menikmatinya” untuk kepentingan pribadi. Apakah calon kepala desa seperti ini akan dipilih? Semoga tidak! (ynt/ded)